PSL Machinery menandatangani perjanjian kemitraan publik-swasta dengan Badan Kakao Tanzania

Perusahaan Mesin PSL Vietnam secara resmi menandatangani perjanjian kemitraan pemerintah-swasta (PPP) dengan Pemerintah Tanzania melalui Badan Kakao Tanzania (CBT).

Di bawah perjanjian ini, PSL Machinery akan menyediakan garis pemrosesan kacang mete yang canggih, mentransfer teknologi terkini, dan memberikan pelatihan tenaga kerja yang komprehensif, sehingga membuka jalan bagi modernisasi skala penuh sektor kacang mete berpotensi tinggi Tanzania.

Menurut PSL Machinery, perjanjian ini menandai kemitraan strategis yang signifikan yang bertujuan untuk mengubah dan mengembangkan secara berkelanjutan industri kacang mete Tanzania. Pemerintah Tanzania, bersama dengan koperasi-koperasi kacang mete terkemuka negara tersebut, mengakui kebutuhan akan mitra yang memiliki kemampuan dan keahlian untuk menyediakan solusi dari awal hingga akhir. Ini mencakup konsultasi strategis, desain pabrik, manufaktur mesin, pelatihan tenaga kerja, dan dukungan teknis jangka panjang. Dengan keahliannya yang luas, Vietnam, yang saat ini menjadi pusat pengolahan kacang mete terbesar di dunia, muncul sebagai mitra yang ideal, dan PSL Machinery, anggota dari PSL Group, dipilih untuk mendampingi Tanzania dalam peningkatan industri ini.

Upacara penandatanganan dihadiri oleh pejabat pemerintah tingkat atas, eksekutif PSL Machinery, dan perwakilan koperasi-koperasi penghasil mete terbesar Tanzania, termasuk Koperasi Uni Tandahimba Newala (TANECU), Koperasi Uni Masasi Mtwara (MAMCU), dan Koperasi Uni Ruangwa Nachingwea Liwale (RUNALI). Koperasi-koperasi ini mewakili puluhan ribu petani mete dan memainkan peran penting dalam rantai nilai. Kehadiran mereka menekankan pentingnya memastikan manfaat dari kerja sama pemerintah dan swasta ini dapat dirasakan mulai dari pembangunan industri tingkat nasional hingga komunitas pertanian tingkat bawah, yang merupakan tulang punggung sektor ini.

John Azar, Ketua PSL Group, berbicara dalam upacara kemitraan. Foto courtesy of PSL Machinery

Dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di seluruh rantai nilai kacang mete, PSL Machinery adalah pionir dalam merancang dan memproduksi garis pemrosesan modern yang memenuhi standar internasional. Selain mesin, perusahaan juga menawarkan konsultasi pabrik di lokasi, transfer teknologi, pelatihan tenaga kerja setempat, dan optimasi operasional, memastikan bahwa mitra tidak hanya mengakses teknologi terkini tetapi juga memperoleh penguasaan penuh atas proses produksi untuk pertumbuhan berkelanjutan.

Dalam kerangka PPP, proyek ini bertujuan untuk secara signifikan memperkuat kemampuan pemrosesan domestik Tanzania, memungkinkan peningkatan nilai di sumber, mengurangi ketergantungan pada ekspor biji kakao mentah, meningkatkan pangsa produk yang diproses bernilai tinggi, dan menciptakan pekerjaan berkelanjutan melalui pelatihan dan transfer teknologi.

Selain itu, akan meningkatkan kompetitif internasional sektor kacang tanah Tanzania.

Francis Alfred, Direktur Jenderal Papan Kacang Tanah Tanzania (CBT). Foto courtesy of PSL Machinery

Francis Alfred, Direktur Jenderal Papan Kacang Tanah Tanzania (CBT), berkata, "Mesin yang dibuat di Vietnam secara konsisten menghasilkan kinerja yang luar biasa. Melalui kemitraan kami dengan PSL Machinery, kami tidak hanya ingin mengimpor peralatan tetapi juga menanamkan dasar bagi industri kacang tanah Tanzania menjadi mandiri dan tangguh."

Seorang perwakilan PSL Machinery menambahkan: "Perjanjian ini merupakan bukti jelas kepercayaan global terhadap kemampuan inovasi Vietnam dan peran yang semakin berkembang dari perusahaan-perusahaan Vietnam dalam membentuk masa depan industri pertanian global."

Bagi PSL Machinery, ini adalah sebuah milestone sekaligus misi: membawa pengetahuan, teknologi, dan kemampuan manufaktur Vietnam ke dunia, memberdayakan pasar-pasar muncul untuk secara percaya diri terlibat dan bersaing di skala internasional. Difasilitasi dalam laporan berita VTV1, pencapaian ini semakin menegaskan pentingannya sebagai PSL Machinery terus memperkuat kepemimpinannya dalam transfer teknologi dan kemitraan global dari Vietnam ke Afrika, meningkatkan merek Vietnam dan membentuk masa depan manufaktur mesin di peta industri global.