Puluhan Jagoan Matematika Berkumpul di Banyuwangi

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Puluhan Jagoan Matematika Berkumpul di Banyuwangi

Banyuwangi Jadi Tuan Rumah Olimpiade Matematika Gasing Nasional 2025

Kabupaten Banyuwangi akan menjadi tuan rumah Olimpiade Matematika Gasing Nasional (OGN) 2025 yang akan berlangsung pada tanggal 22 hingga 25 September 2025. Acara ini menampilkan sebanyak 45 siswa SD dari berbagai daerah di Indonesia yang memiliki bakat matematika. Mereka akan berkompetisi menggunakan metode Gasing, sebuah pendekatan pembelajaran yang dirancang untuk membuat belajar matematika lebih mudah, menyenangkan, dan menarik.

Peserta berasal dari berbagai wilayah seperti Jayapura, Bitung, Batanghari, Halmahera Tengah, Bangli, Humbang Hasundutan, Kediri, dan Bojonegoro. Sementara itu, Banyuwangi mengirimkan lima tim yang telah lolos seleksi di tingkat kabupaten. Metode Gasing dikembangkan oleh Profesor Yohanes Surya, seorang tokoh pendidikan yang dikenal sebagai "Bapak Fisika" di Indonesia. Selain sebagai fisikawan dan matematikawan, ia juga aktif dalam membimbing Tim Olimpiade Fisika Indonesia (TOFI).

Metode Gasing bukan hanya tentang kecepatan berhitung, tetapi juga bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan diri, kemampuan berpikir logis, disiplin, serta semangat pantang menyerah pada peserta. “Melalui Olimpiade Gasing ini, kita ingin membuktikan bahwa matematika bukanlah sesuatu yang menakutkan, melainkan sahabat yang bisa diajak belajar dengan nyaman,” ujar Prof. Yohanes Surya.

Sejak tahun 2023, Pemkab Banyuwangi memperkenalkan program Smart Gasing yang bertujuan mencetak ribuan anak desa yang mahir dalam matematika. Salah satu contoh keberhasilannya adalah Felicia Dahayu, seorang siswi asal Dusun Krajan, Kecamatan Siliragung. Felicia kini bersekolah di SMP Lazuardi Tursina dan meraih medali emas dalam ajang coding internasional di Korea Selatan tahun 2024. Ia juga pernah bertemu langsung dengan Elon Musk bersama pelajar Papua, Jose Nerotou. Bahkan, Felicia didaulat berbagi pengetahuan matematika di Fakultas Teknik Universitas Cendrawasih.

“Setelah mengenal Gasing saya jadi cinta sama matematika. Dengan cara lama dulu saya merasa jenuh, tapi sekarang justru enjoy. Terima kasih Ibu Bupati sudah memberi kesempatan belajar Gasing bersama Prof. Yohanes,” kata Felicia.

Prof. Yohanes menilai keberhasilan Felicia sebagai bukti nyata potensi anak Banyuwangi. “Banyuwangi memiliki potensi yang luar biasa. Bahkan salah satu siswi di sini berhasil meraih prestasi internasional berkat metode Smart Gasing,” ujarnya.

Kompetisi dalam Lima Kategori

Dalam ajang Olimpiade Gasing Nasional, peserta akan diuji melalui lima kategori utama, yaitu:

  • Uji kemampuan numerasi: Mengukur kemampuan dasar dalam berhitung.
  • Kreativitas membuat alat peraga inovatif: Mendorong peserta untuk menciptakan alat bantu belajar yang kreatif.
  • Berhitung sambil bermain: Memadukan hiburan dan pembelajaran.
  • Integrasi budaya lokal dalam pembelajaran matematika: Menggunakan unsur budaya setempat untuk memperkaya pemahaman matematika.
  • Uji berhitung cepat: Melatih kepercayaan diri dan ketepatan berpikir.

Peran Bupati Banyuwangi dalam Menyemangati Peserta

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menyampaikan bahwa acara ini tidak hanya tentang prestasi, tetapi juga untuk memotivasi siswa daerah agar lebih percaya diri dan siap bersaing di level yang lebih tinggi. “Mereka bisa berkompetisi dengan banyak kontingen dari daerah lain. Semoga bisa saling memotivasi, saling mengenal, dan saling berbagi pengalaman,” ujarnya.

Ipuk juga menyarankan agar peserta Banyuwangi memanfaatkan kesempatan ini untuk memperluas jejaring. “Jangan hanya bertanding, tapi gunakan kesempatan ini untuk menambah relasi yang bermanfaat di masa depan,” tambahnya.