Purbaya Pastikan Tidak Ada Instruksi Kenaikan Valas ke Bank BUMN

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Penjelasan Menteri Keuangan Terkait Kenaikan Suku Bunga Deposito Valas

Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, memberikan penjelasan terkait kenaikan suku bunga deposito valuta asing (valas) oleh sejumlah bank milik negara. Menurutnya, langkah tersebut bukan merupakan arahan resmi dari pemerintah. Beberapa bank besar seperti Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Mandiri, Bank Tabungan Negara (BTN), dan Bank Syariah Indonesia (BSI) secara bersamaan menaikkan suku bunga deposito dalam mata uang dolar Amerika Serikat (USD) hingga mencapai tingkat 4 persen.

Pembentukan kebijakan ini dilakukan dengan tujuan untuk menarik lebih banyak dana asing masuk ke Indonesia serta memperkuat likuiditas perbankan di tengah situasi global yang dinamis. Namun, Purbaya menegaskan bahwa pemerintah tidak memberikan instruksi spesifik terkait kenaikan suku bunga tersebut. Ia menyatakan bahwa informasi mengenai adanya arahan dari pemerintah hanya berupa isu atau rumor.

“Instruksinya belum selesai, masih dilakukan. Harusnya Jumat minggu depan orangnya datang lagi beri masukan seperti apa kebijakannya, itu hanya rumor, betul-betul rumor. Bukan dari saya atau presiden,” jelas Purbaya saat ditemui di Istana Kepresidenan pada Selasa (30/9).

Menurutnya, Presiden Prabowo Subianto telah mengetahui tentang kenaikan suku bunga deposito valas tersebut. Ia juga sudah bertemu langsung dengan pihak bank untuk memastikan bahwa keputusan tersebut bukan berasal dari pemerintah. Purbaya menjelaskan bahwa pihak bank mungkin menggunakan kebijakan ini sebagai alasan untuk memperlemah nilai tukar rupiah. Namun, ia menekankan bahwa hal tersebut tidak benar-benar didorong oleh kebijakan pemerintah.

“Saya bilang sama mereka itu bukan perintah saya, kan makanya saya datang ke BNI kemarin agar make sure mereka enggak macam-macam soal itu. Itu kan dipakai jadi alasan untuk memperlemah nilai tukar, dan mereka nunjuk itu gara-gara menteri keuangan salah,” tambah Purbaya.

Dalam penjelasannya, Purbaya menegaskan bahwa kenaikan suku bunga tersebut merupakan inisiatif dari masing-masing perbankan. Langkah ini dilakukan berdasarkan kondisi pasar atau market based. Ia menegaskan bahwa pemerintah tidak akan memberikan arahan kebijakan yang mengharuskan bank untuk menaikkan suku bunga hingga mencapai level 4 persen.

“Tidak, yang jelas kita tidak akan berikan arah kebijakan untuk mereka naikkan ke 4 persen. Jadi benar-benar kita mau market based. Jadi apa yang dibutuhkan pelaku dan perbankan sendiri,” ujar Purbaya.

Kebijakan ini menunjukkan bahwa perbankan memiliki kebebasan untuk menyesuaikan suku bunga berdasarkan kondisi pasar. Hal ini juga mencerminkan kebijakan yang lebih fleksibel dan responsif terhadap dinamika ekonomi global. Dengan demikian, Purbaya menekankan bahwa keputusan yang diambil oleh bank adalah hasil dari pertimbangan internal dan kondisi pasar, bukan arahan dari pemerintah.