
Perajin di Malinau Kota Menjaga Budaya dan Menghidupkan Ekonomi Lokal
Di tengah perkembangan dunia yang semakin modern, masyarakat Malinau Kota, Kalimantan Utara (Kaltara) tetap mempertahankan tradisi mereka. Dari ruang tamu hingga halaman rumah, aktivitas perajin menunjukkan kekayaan budaya yang terus hidup dan berkontribusi pada perekonomian lokal.
Produk seperti sesingal, batik, dan rotan bukan hanya menjadi simbol identitas masyarakat, tetapi juga sumber penghasilan bagi warga setempat. Kini, rumah-rumah yang awalnya hanya berfungsi sebagai tempat tinggal berubah menjadi bengkel kerja yang penuh dengan kreativitas dan semangat. Mesin jahit berdengung, kain batik tergeletak, dan tumpukan rotan tersusun rapi menanti tangan-tangan terampil yang siap menganyamnya.
Salah satu perajin sesingal asal Desa Malinau Hulu, Saadan Hasanuddin, mengatakan bahwa pesanan untuk hiasan kepala adat terus mengalir. Sesingal, yang merupakan identitas khas masyarakat Tidung dan Bulungan, lahir dari usaha skala rumah tangga. Setiap hari, ia menerima pesanan dari berbagai kalangan. Baginya, sesingal bukan hanya simbol martabat, tetapi juga rezeki keluarga.
Perajin batik asal Pelita Kanaan, Jaminah, juga sibuk menorehkan malam pada kain putih. Batik Sa’ben hasil buatannya diminati oleh berbagai kalangan, terutama untuk seragam. Ia menyebut bahwa batik ini adalah identitas masyarakat. Ketika banyak orang memesan, ekonomi keluarga juga ikut terangkat.
Sementara itu, perajin rotan asal Pelita Kanaan, Ari Sandi, menumpuk bahan baku di sudut rumahnya. Ia menganyam bahan tersebut menjadi parsel dan dekorasi yang siap dipasarkan. Baginya, kerajinan tangan ini bukan sekadar keterampilan, tetapi bagian dari tradisi yang memberikan manfaat ekonomi nyata.
Camat Malinau Kota, Muhamad Yusuf, menyebut geliat perajin ini sebagai bukti bahwa warisan budaya mampu hidup berdampingan dengan kebutuhan ekonomi. Ia menjelaskan bahwa produk budaya kini tidak hanya dilestarikan, tetapi juga menghidupi keluarga perajin. Menurutnya, penguatan identitas lokal beriringan dengan keberlanjutan usaha kecil. Tradisi yang diwariskan turun-temurun kini menemukan ruang baru di pasar yang lebih luas.
Dari sesingal hingga batik dan rotan, usaha rumahan menjadi penopang identitas sekaligus sumber penghidupan masyarakat Malinau Kota. Berbagai produk kerajinan tangan ini tidak hanya menunjukkan kekayaan budaya, tetapi juga membuktikan bahwa ekonomi lokal dapat berkembang melalui inovasi dan kreativitas. Dengan demikian, masyarakat Malinau Kota berhasil menjaga tradisi mereka sambil menciptakan peluang ekonomi yang berkelanjutan.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!