
Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Mata Uang Asia Lainnya Juga Menunjukkan Kenaikan
Di akhir perdagangan Senin (29/9/2025), nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mengalami penguatan. Rupiah spot ditutup pada level Rp 16.680 per dolar AS, naik sebesar 0,35% dibandingkan posisi akhir pekan lalu yang berada di Rp 16.738 per dolar AS.
Penguatan rupiah ini terjadi di tengah situasi yang lebih baik bagi mata uang negara-negara Asia lainnya terhadap dolar AS. Beberapa mata uang utama di kawasan ini juga mencatatkan kenaikan, meskipun dengan tingkat penguatan yang berbeda-beda.
Berikut adalah daftar penguatan mata uang di Asia terhadap dolar AS:
- Won Korea mengalami penguatan terbesar, yaitu sebesar 0,71%.
- Yen Jepang menguat sebesar 0,60%.
- Rupiah naik sebesar 0,35%.
- Ringgit Malaysia menguat 0,26%.
- Dolar Taiwan meningkat 0,26%.
- Yuan China menguat 0,23%.
- Dolar Singapura naik 0,16%.
- Pesso Filipina mengalami penguatan kecil, yaitu 0,03%.
- Dolar Hong Kong juga menguat, meski hanya sebesar 0,005%.
Namun, tidak semua mata uang di Asia mengalami penguatan. Dua mata uang yang melemah terhadap dolar AS adalah:
- Baht Thailand melemah sebesar 0,001%.
- Rupee India mengalami penurunan sebesar 0,03%.
Sementara itu, indeks dolar yang digunakan sebagai indikator nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia berada di angka 97,88. Angka ini menunjukkan kenaikan dari posisi akhir pekan lalu yang ada di 98,15.
Penguatan rupiah dan beberapa mata uang Asia lainnya dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor ekonomi makro, seperti sentimen pasar terhadap inflasi, kebijakan moneter bank sentral masing-masing negara, serta pergerakan harga komoditas global.
Kondisi ini menunjukkan bahwa pasar keuangan Asia sedang dalam proses penyesuaian terhadap dinamika ekonomi global. Meskipun demikian, penguatan rupiah dan mata uang lainnya menjadi tanda positif bagi stabilitas ekonomi regional.
Selain itu, pergerakan mata uang tersebut juga bisa memengaruhi arus investasi asing dan aktivitas perdagangan internasional. Dengan penguatan rupiah, para pelaku bisnis dan investor mungkin akan lebih optimis dalam melakukan transaksi di pasar Indonesia.
Secara keseluruhan, situasi mata uang Asia hari ini menunjukkan adanya pergerakan yang relatif stabil, meskipun masih ada fluktuasi yang perlu diwaspadai. Perkembangan selanjutnya akan sangat bergantung pada kebijakan pemerintah dan bank sentral, serta kondisi perekonomian global.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!