Rupiah Naik 0,35% Senin (29/9), Prediksi Hari Selasa (30/9/2025)

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Didorong oleh Kondisi Eksternal

Rupiah mengakhiri perdagangan Senin (29/9/2025) dengan penguatan signifikan terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Harga tukar spot rupiah berada pada level Rp 16.680 per dolar AS, meningkat sebesar 0,35% dibandingkan posisi akhir pekan lalu yang ada di Rp 16.738 per dolar AS. Di sisi lain, Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) juga mencatatkan peningkatan, yaitu sebesar 0,57% menjadi Rp 16.680 per dolar AS.

Menurut analis mata uang Doo Financial Futures, Lukman Leong, penguatan rupiah terjadi karena melemahnya dolar AS. Hal ini dipengaruhi oleh data inflasi PCE (Personal Consumption Expenditures) AS yang sesuai dengan perkiraan dan sentimen konsumen AS yang lebih lemah dari yang diperkirakan. Selain itu, kekhawatiran tentang potensi penutupan pemerintah AS akibat ketidaksepahaman dalam anggaran juga memberi tekanan pada dolar AS.

Lukman menyoroti komitmen pemerintah Indonesia untuk bekerja sama dengan BI dalam menjaga stabilitas rupiah. Menurutnya, langkah-langkah tersebut turut mendukung kenaikan nilai tukar rupiah. Ia juga menyebut bahwa kebijakan BI yang aktif dalam menggunakan instrumen stabilisasi, termasuk intervensi pasar, menjadi faktor pendukung utama.

Sentimen Eksternal Memengaruhi Pergerakan Rupiah

Presiden Komisioner HFX Internasional Berjangka, Sutopo Widodo, menjelaskan bahwa sentimen utama yang memengaruhi rupiah berasal dari luar negeri. Khususnya, penurunan indeks dolar AS di tengah kekhawatiran pasar atas potensi penutupan sebagian pemerintah AS pada hari Rabu (1/10) jika tidak ada kesepakatan anggaran. Kelemahan dolar AS ini memberi ruang bagi mata uang Asia, termasuk rupiah, untuk menguat.

Sutopo juga menilai bahwa komentar positif dari Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa tentang potensi penguatan rupiah memberikan dorongan psikologis bagi pasar domestik. Namun, ia mengingatkan bahwa investor masih menantikan data ekonomi penting AS, seperti laporan non farm payrolls (NFP) pekan ini.

Prediksi Pergerakan Rupiah pada Hari Selasa

Lukman memperkirakan bahwa rupiah akan berkonsolidasi pada hari Selasa (30/9/2025), dengan potensi penguatan terbatas di kisaran Rp 16.600 hingga Rp 16.750 per dolar AS. Sedangkan Sutopo memandang bahwa pergerakan rupiah pada hari itu akan fluktuatif, tetapi cenderung menguat secara terbatas.

Perkembangan negosiasi antara Presiden AS Donald Trump dan para pemimpin Kongres terkait RUU pendanaan menjadi fokus utama. Jika tidak ada kesepakatan, potensi penutupan pemerintah AS dapat memperkuat tekanan pada dolar AS dan berdampak positif pada rupiah.

Namun, di sisi lain, pelaku pasar juga menanti hasil NFP AS. Jika laporan tersebut kuat, maka prospek suku bunga The Fed bisa meningkat, yang berpotensi menekan mata uang emerging market seperti rupiah.

Tantangan dan Peluang di Pasar Domestik

Sutopo menilai bahwa pergerakan rupiah pada hari Selasa kemungkinan akan berada dalam kisaran yang sempit. Hal ini mencerminkan adanya tarik-menarik antara sentimen eksternal yang melemahkan dolar AS dan kekhawatiran fundamental domestik. Misalnya, status rupiah sebagai mata uang terlemah di Asia tahun ini serta risiko politik yang masih ada.

Dari prediksi Sutopo, rupiah diperkirakan akan diperdagangkan di kisaran Rp 16.650 hingga Rp 16.750 per dolar AS pada hari Selasa (30/9/2025). Meski ada harapan penguatan, situasi pasar tetap dinamis dan sangat bergantung pada perkembangan eksternal.