Rupiah Tergelincir ke Rp 16.693 per Dolar AS Pukul 12 Siang

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Rupiah Mengalami Penguatan dan Pelemahan Terhadap Dolar AS

Nilai tukar rupiah mengalami pergerakan yang cukup dinamis terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dalam beberapa hari terakhir. Pada hari Selasa (30/9/2025), rupiah melemah sebesar 0,07% di pasar spot menjadi Rp 16.693 per dolar AS. Pergerakan ini tercatat pada pukul 12.00 WIB, berdasarkan data yang dikutip dari Bloomberg.

Sebelumnya, pada hari Senin (29/9/2025), rupiah berhasil menguat sebesar 0,35% dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya. Harga rupiah pada saat itu berada di level Rp 16.680 per dolar AS. Sementara itu, menurut data Jisdor Bank Indonesia (BI), rupiah juga menguat sebesar 0,56% ke posisi yang sama, yaitu Rp 16.680 per dolar AS.

Pergerakan nilai tukar rupiah ini dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal dan internal. Salah satu faktor utama adalah kinerja dolar AS yang cenderung melemah setelah data inflasi PCE AS dirilis sesuai dengan perkiraan. Selain itu, sentimen konsumen AS yang lebih lemah dari harapan juga turut memengaruhi kepercayaan investor terhadap dolar AS.

Selain itu, ancaman shutdown pemerintah AS juga menjadi salah satu faktor yang memberikan tekanan pada dolar AS. Meskipun demikian, komitmen pemerintah untuk bekerja sama dengan Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas rupiah memberikan dukungan positif terhadap nilai tukar rupiah.

Pandangan Analis Mengenai Perkembangan Rupiah

Analis mata uang dari Doo Financial Futures, Lukman Leong, menyampaikan bahwa rupiah mengalami penguatan yang cukup signifikan terhadap dolar AS. Hal ini terjadi karena dolar AS mengalami tekanan akibat beberapa faktor seperti data inflasi yang sesuai ekspektasi dan sentimen konsumen yang lebih rendah dari perkiraan.

Lukman juga menekankan bahwa meskipun ada sentimen negatif yang masih menghantui dolar AS, para investor cenderung bersikap wait and see. Mereka sedang menantikan rilis data pekerjaan AS, terutama angka NFP (Non-Farm Payroll) yang akan dirilis pekan ini.

Menurut prediksi Lukman, rupiah pada hari Selasa (30/9/2025) kemungkinan akan berkonsolidasi. Meski begitu, potensi penguatan terbatas tetap mungkin terjadi, dengan rentang harga antara Rp 16.600 hingga Rp 16.750 per dolar AS.

Faktor yang Mempengaruhi Nilai Tukar Rupiah

Beberapa faktor penting yang memengaruhi nilai tukar rupiah antara lain:

  • Kinerja Dolar AS: Kenaikan atau penurunan dolar AS secara langsung memengaruhi nilai tukar rupiah.
  • Data Ekonomi: Data inflasi, tingkat pengangguran, dan pertumbuhan ekonomi AS menjadi indikator penting bagi investor.
  • Stabilitas Politik dan Ekonomi: Kestabilan politik di dalam negeri serta kebijakan moneter yang konsisten dari Bank Indonesia sangat berpengaruh terhadap nilai tukar rupiah.
  • Sentimen Investor: Perilaku investor terhadap aset valuta asing juga menjadi faktor penting dalam menentukan arah pergerakan rupiah.

Dengan situasi yang terus berubah, investor dan pelaku pasar perlu terus memantau perkembangan ekonomi global dan domestik agar dapat membuat keputusan investasi yang tepat.