
Pergerakan Saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) pada Hari Ini
Harga saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) pada perdagangan Kamis 2 Oktober 2025 dibuka menguat tipis di level Rp1.675 per lembar pada sesi pertama. Posisi ini naik Rp5 atau sekitar 0,30% dibandingkan penutupan sebelumnya di Rp1.670. Kenaikan awal ini terjadi di tengah pergerakan saham ADRO yang relatif stabil pada sesi pagi. Sepanjang perdagangan awal hari ini, harga saham ADRO bergerak di kisaran Rp1.670 hingga Rp1.705 per lembar.
Harga Batu Bara Global Menjadi Sentimen Utama
Sebagai salah satu pemain besar di sektor pertambangan batu bara, pergerakan saham ADRO sangat dipengaruhi oleh dinamika harga batu bara di pasar global. Investor cenderung memperhatikan tren harga komoditas ini sebagai tolok ukur prospek ADRO dalam jangka pendek hingga menengah. Selain itu, faktor kinerja produksi dan strategi ekspansi perusahaan turut menjadi fokus pelaku pasar. Dengan fundamental yang kuat, ADRO tetap menarik perhatian investor meskipun terjadi volatilitas harga komoditas.
Saat ini kapitalisasi pasar ADRO mencapai Rp3,50 triliun dengan volume perdagangan rata-rata mencapai 128,20 juta lembar saham.
Faktor yang Mempengaruhi Pergerakan Saham ADRO
- Harga Batu Bara Global – menjadi indikator utama pergerakan harga saham.
- Kinerja Produksi dan Ekspansi – laporan produksi dan strategi investasi perusahaan.
- Permintaan Energi – tren permintaan batu bara dari sektor industri dan pembangkit listrik.
- Likuiditas Saham – volume perdagangan yang relatif tinggi menarik perhatian trader aktif.
Data Perdagangan Saham ADRO Hari Ini
- Harga pembukaan: Rp1.675
- Penutupan sebelumnya: Rp1.670
- Rentang harian: Rp1.670 – Rp1.705
- Rentang 52 minggu: Rp1.600 – Rp4.300
- Kapitalisasi pasar: Rp3,50 triliun
- Volume rata-rata: 128,20 juta lembar
- Rasio P/E: 3,99
- Hasil dividen: 16,14%
- Bursa utama: IDX
Dengan pembukaan yang menguat tipis, saham ADRO menunjukkan tren positif namun tetap membutuhkan perhatian investor terhadap pergerakan harga batu bara global. Pelaku pasar diperkirakan akan memantau perkembangan harga komoditas sebelum mengambil langkah lebih lanjut.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!