Saham ANTM, CPIN, dan SCMA Bawa Indeks Bisnis-27 Turun ke Zona Merah

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Indeks Bisnis-27 Tertekan, Saham ANTM dan CPIN Paling Terpuruk

Indeks Bisnis-27 mengalami penurunan pada hari ini, mengikuti kinerja indeks IHSG yang juga melemah. Dalam daftar konstituen indeks tersebut, saham ANTM, CPIN, dan SCMA menjadi yang paling terpuruk. Pergerakan pasar saham mencerminkan ketidakpastian di tengah dinamika ekonomi yang terus berubah.

Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks Bisnis-27 turun sebesar 0,95% pada level 520,49. Selama perdagangan hari ini, indeks bergerak dalam kisaran antara 520,23 hingga 528,33. Dari total 27 saham yang tergabung dalam indeks tersebut, tiga saham berhasil menutup sesi perdagangan di zona hijau, lima saham stagnan, dan sisanya sebanyak 19 saham berada di zona merah.

Saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam menjadi salah satu yang paling terpuruk. Harga saham ANTM turun sebesar 4,24% ke level Rp3.160 per saham. Hal ini menunjukkan tekanan terhadap sektor pertambangan yang sedang menghadapi tantangan pasar.

Selanjutnya, saham emiten pakan ternak dan unggas, PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN), juga mengalami penurunan signifikan. Saham CPIN turun sebesar 2,92% ke level Rp4.660 per saham. Penurunan ini mungkin dipengaruhi oleh fluktuasi harga bahan baku dan permintaan yang tidak stabil.

Di samping itu, beberapa saham lainnya seperti SCMA, BBRI, dan INKP juga mengalami penurunan. Saham SCMA turun sebesar 2,33% ke level Rp336, saham BBRI melemah 2,01% ke level Rp3.900, dan saham INKP turun 2% ke level Rp7.350 per saham. Kondisi ini menunjukkan bahwa sebagian besar saham dalam indeks mengalami tekanan.

Namun, tidak semua saham mengalami penurunan. Beberapa konstituen indeks mengalami penguatan. Salah satunya adalah saham AMRT yang naik sebesar 2,66% ke level Rp1.930. Sementara itu, saham KLBF menguat 0,89% ke level Rp1.130 per saham, dan saham PTBA juga naik 0,86% ke level Rp2.350 per saham. Penguatan ini menunjukkan adanya sentimen positif di sejumlah sektor tertentu.

IHSG Melemah, Pasar Saham Berada di Tengah Ketidakpastian

Di sisi lain, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah pada hari ini. IHSG mengakhiri perdagangan dengan penurunan sebesar 0,77% pada level 8.061,06. Sepanjang hari, IHSG bergerak dalam rentang antara 8.042 hingga 8.150. Dari total saham yang diperdagangkan, sebanyak 280 saham menguat, 396 saham melemah, dan 122 saham bergerak stagnan.

Kapitalisasi pasar IHSG tercatat pada posisi Rp14.918 triliun. Kondisi ini menunjukkan bahwa investor masih waspada terhadap dinamika pasar dan memilih untuk tetap hati-hati dalam mengambil keputusan investasi.

Perlu dicatat bahwa informasi ini tidak bertujuan untuk menyarankan pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan para pembaca. Investor disarankan untuk melakukan analisis mendalam sebelum mengambil keputusan investasi.