Saham KLBF, ICBP, dan SCMA Tekor, Indeks Bisnis-27 Melemah

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Indeks Bisnis-27 Berada di Zona Merah, IHSG Naik pada Akhir Pekan

Indeks Bisnis-27 mengalami penurunan pada hari Senin (29/9/2025), berada di zona merah. Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup dengan kenaikan. Dalam situasi ini, beberapa saham utama seperti KLBF, ICBP, dan SCMA menjadi yang paling terpuruk.

Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), Indeks Bisnis-27 turun sebesar 0,20% dengan level 525,47. Selama perdagangan hari ini, indeks bergerak antara 524,56 hingga 529,50. Dari 27 konstituen dalam indeks tersebut, sebanyak 10 saham menguat, dua saham stagnan, dan sisanya sebanyak 15 saham mengalami penurunan.

PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) menjadi salah satu saham yang mengalami penurunan terbesar. Saham KLBF melemah sebesar 3,86% ke level Rp1.120 per saham. Hal ini menunjukkan tekanan signifikan terhadap saham emiten farmasi tersebut.

Selanjutnya, saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) juga mengalami penurunan. Saham ICBP turun sebesar 3,5% ke harga Rp9.650 per saham. Perusahaan yang dikelola oleh Anthoni Salim ini tampaknya menghadapi tantangan di pasar modal saat ini.

Saham-saham lain yang mengalami penurunan dalam indeks ini termasuk SCMA yang turun 3,37% ke level Rp344, BRIS melemah 2,25% ke Rp2.610, dan ASII yang turun 1,70% ke Rp5.775 per saham.

Di sisi lain, beberapa saham menunjukkan penguatan yang signifikan. ISAT menguat sebesar 4,09% ke level Rp1.780, ANTM naik 2,8% ke Rp3.300 per saham, dan UNTR meningkat 2,18% ke Rp26.925 per saham. Pergerakan positif ini memberikan harapan bagi investor yang mencari peluang di pasar modal.

IHSG Menguat di Akhir Pekan

Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup dengan kenaikan pada hari Senin (29/9/2025). IHSG mencatatkan level 8.123,24, dengan kenaikan sebesar 0,30%. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak dalam rentang 8.100 hingga 8.157.

Dari total saham yang diperdagangkan, sebanyak 392 saham menguat, 289 saham melemah, dan 117 saham berada dalam posisi stagnan. Kapitalisasi pasar IHSG tercatat pada posisi Rp15.024 triliun, menunjukkan pertumbuhan yang stabil di pasar modal.

Pergerakan IHSG yang positif ini menunjukkan optimisme investor terhadap kondisi pasar. Meskipun beberapa saham mengalami penurunan, kinerja IHSG tetap mampu mempertahankan tren positif.

Analisis Pasar Modal

Pasar modal hari ini menunjukkan variasi pergerakan antar saham. Beberapa emiten mengalami tekanan akibat faktor eksternal maupun internal, sedangkan yang lainnya mampu bertahan atau bahkan menguat. Kondisi ini menunjukkan bahwa investor harus tetap waspada dan memantau perkembangan secara berkala.

Kemungkinan besar, para investor akan lebih memperhatikan kinerja perusahaan dan isu-isu makroekonomi yang dapat memengaruhi pergerakan saham. Dengan demikian, strategi investasi yang tepat menjadi kunci untuk menghadapi volatilitas pasar.

Secara keseluruhan, meskipun indeks bisnis-27 berada di zona merah, IHSG tetap mampu menunjukkan pertumbuhan. Ini menjadi indikasi bahwa pasar masih memiliki potensi untuk berkembang, asalkan investor dapat memilih saham yang tepat dan melakukan analisis yang mendalam.