Perluasan Bisnis SMIL ke Sektor Pertambangan Batu Bara
PT Sarana Mitra Luas Tbk. (SMIL), yang sebelumnya dikenal sebagai perusahaan transportasi dan logistik, kini memperluas lini usahanya ke sektor pertambangan batu bara, terutama jenis kalori tinggi atau premium. Dengan strategi ini, SMIL berharap kontribusi dari sektor tambang dapat memberikan pendapatan ratusan miliar rupiah setiap bulan mulai tahun 2026.
Direktur Utama SMIL, Hadi Suhermin, menjelaskan bahwa ekspansi bisnis ini dilakukan melalui skema Joint Operation (JO) dengan mitra strategis. Langkah ini merupakan bagian dari strategi diversifikasi bisnis untuk memperkuat pertumbuhan jangka panjang perseroan. Ia menegaskan bahwa masuknya SMIL ke sektor tambang tidak hanya menambah sumber pendapatan baru, tetapi juga membuka peluang sinergi yang lebih besar dengan bisnis eksisting.
"Penyediaan jasa alat berat di tambang akan menambah utilisasi armada SMIL secara berkelanjutan, sekaligus memperkuat posisi Perseroan dalam rantai pasok pertambangan nasional," ujarnya.
Hadi menambahkan bahwa ekspansi ini merupakan milestone penting bagi SMIL. Manajemen memastikan perseroan tidak hanya bertumpu pada satu sektor, tetapi juga tumbuh sebagai perusahaan dengan portofolio yang terdiversifikasi. Dengan proyeksi produksi batu bara hingga 500.000 ton per bulan dan dukungan armada alat berat modern, SMIL optimistis kontribusi dari sektor tambang akan memiliki potensi pendapatan ratusan miliar per bulan.
"Dan ini akan mulai terlihat pada kinerja keuangan tahun 2026," kata Hadi.
Dalam kerja sama di sektor pertambangan, SMIL menggandeng entitas Sarana Cipta Minergi (SCM), di mana Hadi Suhermin menjabat sebagai Direktur Utama. Selain itu, SMIL juga bekerja sama dengan mitra tambang lokal seperti PT Barakara dan PT ATOZ, yang merupakan pemilik Izin Usaha Pertambangan (IUP) dengan struktur kepemilikan yang solid.
SCM menguasai 40% saham operasional melalui anak usaha, sedangkan SMIL bertindak sebagai penyedia alat berat utama, mulai dari dump truck, excavator, dozer, hingga support equipment lainnya.
Lokasi Tambang dan Target Produksi
Lokasi tambang dari perluasan bisnis SMIL ini berada di daerah Painan, Sumatera Barat. Target produksi awal sekitar 200.000 metrik ton per bulan dengan potensi peningkatan hingga 500.000 ton. Kualitas batu bara yang dihasilkan memiliki GAR 7.000 kcal, sehingga cocok untuk pasar ekspor dan industri berat.
Kontribusi SMIL sendiri dalam penyediaan fleet alat berat setara kapasitas 4 juta ton per tahun. Melalui kolaborasi ini, SMIL diproyeksikan memperoleh tambahan recurring income dari bisnis tambang, sejalan dengan strategi memperluas portofolio di luar bisnis inti transportasi dan logistik.
Strategi Jangka Panjang dan Sinergi Bisnis
Ekspansi SMIL ke sektor pertambangan adalah langkah strategis untuk menciptakan stabilitas keuangan dan meningkatkan daya saing perusahaan. Dengan adanya sinergi antara bisnis transportasi-logistik dan pertambangan, SMIL berharap dapat memperkuat posisinya sebagai salah satu pemain utama dalam industri logistik dan energi di Indonesia.
Selain itu, penggunaan armada alat berat yang sudah ada akan memberikan efisiensi operasional dan memperpanjang masa pakai aset perusahaan. Hal ini juga membuka peluang untuk menjalin kerja sama dengan pihak-pihak lain di sektor pertambangan, baik lokal maupun internasional.
Dengan visi dan strategi yang jelas, SMIL berkomitmen untuk terus berkembang dan memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan. Ekspansi ke sektor pertambangan menjadi salah satu langkah penting dalam mewujudkan visi tersebut.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!