Semen Baturaja (SMBR) Torehkan Kinerja Positif, Ini Rekomendasi Sahamnya

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Kinerja Operasional dan Keuangan yang Menggembirakan

Di tengah situasi sulit yang dialami oleh industri semen nasional, PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) berhasil menunjukkan kinerja operasional dan keuangan yang sangat mengesankan. Pencapaian ini menjadi bukti bahwa perusahaan mampu bertahan dan bahkan tumbuh di tengah tantangan pasar.

Pada semester pertama tahun 2025, SMBR mencatat kenaikan produksi semen sebesar 22% secara tahunan (year on year/ yoy), dengan total produksi mencapai 1,14 juta ton. Di sisi lain, volume penjualan juga meningkat sebesar 21% yoy menjadi 1,13 juta ton. Capaian ini jauh lebih baik dibandingkan dengan penurunan sebesar 2% yoy pada volume penjualan semen nasional selama periode yang sama.

Dari segi keuangan, laba bersih SMBR melonjak drastis sebesar 987,70% yoy menjadi Rp 79,62 miliar. Pertumbuhan pendapatan perusahaan juga tercatat sebesar 31% yoy, mencapai Rp 1,09 triliun. Hal ini menunjukkan bahwa SMBR mampu memanfaatkan peluang pasar yang ada untuk meningkatkan kinerja keuangan.

Direktur Utama SMBR, Suherman Yahya, menyatakan bahwa pasar semen nasional masih dalam kondisi kelebihan kapasitas (oversupply) yang diperkirakan akan berlangsung hingga tahun 2030. Meskipun demikian, permintaan semen di wilayah Sumatra bagian Selatan (Sumbagsel) masih menunjukkan pertumbuhan positif sepanjang tahun ini.

"Permintaan semen di Sumbagsel didorong oleh proyek infrastruktur pemerintah, proyek dari swasta, serta pertumbuhan segmen ritel," ujar Suherman dalam paparan publiknya.

Meski tidak memberikan target secara spesifik, manajemen SMBR tetap optimis bisa mencapai kinerja yang positif pada semester kedua tahun 2025. Analis Korea Investment & Sekuritas Indonesia (KISI), Muhammad Wafi, menilai prospek kinerja SMBR masih menjanjikan di semester kedua tahun ini.

Pertumbuhan volume produksi dan penjualan yang diraih SMBR pada semester pertama menjadi indikasi kuat bahwa permintaan semen di area operasi perusahaan masih kuat. Selain itu, SMBR juga diuntungkan oleh statusnya sebagai pemimpin pasar di Sumbagsel serta bagian dari Semen Indonesia Group (SIG).

Keunggulan yang dimiliki SMBR antara lain akses distribusi yang lebih luas, biaya logistik yang lebih efisien, serta sinergi dengan SIG yang dapat mengurangi tekanan beban produksi. Menurut Wafi, permintaan yang stabil akan terus mendukung kinerja SMBR hingga akhir tahun, terutama karena proyek infrastruktur dan perumahan di Sumatra masih berjalan.

Namun, ada beberapa risiko bisnis yang perlu diperhatikan. Tren permintaan yang berbalik arah jika proyek infrastruktur mengalami kendala, cuaca ekstrem seperti curah hujan tinggi yang bisa mengganggu distribusi dan aktivitas konstruksi, serta tekanan biaya energi yang berpotensi menggerus margin.

Wafi merekomendasikan pembelian saham SMBR dengan target harga di level Rp 350 per saham. Rekomendasi ini didasarkan pada prospek kinerja yang positif dan kemampuan perusahaan dalam menghadapi tantangan pasar.