Setelah Aksi Mancing, Jalan Pasar Cikurubuk Tasikmalaya Diperbaiki, Warganet: Kenapa Harus Viral?

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Aksi Kreatif Warga Menggerakkan Pemerintah Kota Tasikmalaya

Seorang pria di Kota Tasikmalaya, Jolek (50 tahun), melakukan aksi protes yang unik dan menarik perhatian publik. Ia memilih cara yang tidak biasa untuk menyampaikan keluhannya tentang kondisi jalan rusak di kawasan Pasar Cikurubuk. Aksinya yang sederhana namun berdampak besar akhirnya membuat pemerintah setempat segera merespons.

Aksi tersebut dilakukan dengan cara memancing ikan di kubangan air yang terbentuk akibat kerusakan jalan. Video aksi Jolek itu viral di media sosial pada Jumat, 22 Agustus 2025. Tidak lama setelahnya, pemerintah kota langsung bertindak. Petugas dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) mulai melakukan perbaikan di ruas Jalan AH Witono pada Sabtu, 23 Agustus 2025.

Satu unit alat berat dikerahkan untuk menangani kerusakan jalan yang sering menjadi titik rawan kecelakaan, terutama saat hujan turun. Perbaikan ini menjadi bentuk respons cepat dari pihak berwenang terhadap keluhan masyarakat.

Alasan Aksi Jolek

Jolek mengaku melakukan aksi ini sebagai bentuk keprihatinan atas kondisi jalan yang sudah lama rusak namun belum mendapat perhatian. Ia menyebutkan bahwa kecelakaan sering terjadi di area tersebut, terutama di malam hari ketika genangan air menutupi lubang-lubang di jalan.

"Saya hanya ingin menyampaikan pesan dengan cara berbeda, tidak menyangka malah viral," ujarnya saat ditemui di lokasi. Meski aksinya sederhana, dampaknya sangat besar. Dalam waktu kurang dari 24 jam setelah videonya viral, pemerintah langsung menurunkan tim untuk memperbaiki jalan tersebut.

"Alhamdulillah, akhirnya ada tanggapan. Saya berterima kasih kepada Pemkot Tasikmalaya, khususnya Dinas PUPR," kata Jolek. Namun ia berharap perbaikan tersebut bukan sekadar tambal sulam. "Saya harap ke depannya bisa dibeton, karena ini jalan utama yang dilalui kendaraan besar dan mudah tergenang air," ujarnya.

Tanggapan dari Pihak Terkait

Kepala Dinas PUPR Kota Tasikmalaya, Hendra Budiman, membenarkan bahwa pihaknya langsung menindaklanjuti keluhan masyarakat. Ia menyatakan bahwa pekerjaan tersebut dilakukan oleh Dinas PUPR. Selain video aksi Jolek yang viral, video perbaikan jalan oleh petugas juga tersebar luas di media sosial.

Dalam rekaman tersebut, terlihat alat berat dan sejumlah petugas tengah memperbaiki jalan rusak yang sebelumnya menjadi sorotan publik. Respons cepat pemerintah ini memicu berbagai komentar dari netizen. Beberapa di antaranya menyampaikan apresiasi, sementara yang lain menyampaikan kritik.

Salah satu komentar yang menarik perhatian adalah "Viral dulu baru kerja," sindiran dari akun @irtaz_mela. Akun lainnya, @tasikmalaya24ja, menulis: "Yang jadi pertanyaan, kenapa harus nunggu viral dulu Pak? Kalo emang mau dikerjakan, diaspal sebelum bapak-bapak mancing ikan di sana."

Simbol Kepedulian Warga

Aksi Jolek menjadi simbol kuat bahwa kepedulian warga, sekecil apa pun bentuknya, bisa membawa perubahan. Dengan kreativitas dan keberanian menyuarakan keresahan, Jolek berhasil menyentuh hati banyak orang sekaligus mendorong perubahan nyata di lingkungannya di Kota Tasikmalaya. Ini menunjukkan bahwa peran aktif masyarakat dalam menjaga kualitas infrastruktur sangat penting.