
Respons Wali Kota Tangsel terhadap Kritik Anggaran 2024
Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Benyamin Davnie, memberikan tanggapan terkait kritik yang disampaikan oleh Leony Vitria Hartanti, seorang influencer sekaligus mantan penyanyi cilik. Kritik tersebut muncul melalui unggahan di akun Instagram pribadinya mengenai anggaran belanja Pemkot Tangsel tahun 2024. Meski unggahan tersebut memicu perdebatan di media sosial, Benyamin menegaskan bahwa ia tidak akan membawa masalah ini ke ranah hukum.
Menurutnya, tujuan dari forum konferensi pers yang digelar Pemkot Tangsel adalah untuk menjawab berbagai keraguan yang muncul di media sosial. Ia menyatakan bahwa niatnya hanya ingin menjelaskan situasi secara lebih jelas agar semua pihak memahami dengan baik.
“Saya tidak akan melaporkan hal ini. Saya hanya ingin menjelaskan saja,” ujarnya saat ditanya mengenai sikapnya terhadap unggahan Leony. Ia berharap penjelasan ini dapat membuat semua orang lebih jelas dan tidak ada lagi keraguan seperti yang sempat muncul di medsos.
Alih-alih merasa tersinggung, Benyamin justru bersedia membuka dialog jika Leony masih membutuhkan penjelasan lebih lanjut. Ia menegaskan bahwa undangan untuk Leony tidak menjadi masalah selama memang diperlukan.
“Jika memang diperlukan, kita bisa mengundang Ibu Leony. Tidak masalah,” katanya. Namun, ia juga menekankan bahwa keputusan tergantung pada kebutuhan Leony sendiri. Jika ia tidak membutuhkan penjelasan, maka Pemkot Tangsel akan menghormati keputusan tersebut.
Menurut Benyamin, kritik ini menjadi pengingat bagi Pemkot Tangsel untuk lebih baik dalam menyampaikan informasi dan memberikan pelayanan publik. Ia menilai bahwa bahasa yang digunakan oleh para pegawai pemerintah daerah (OPD) sering kali terlalu kaku dan tidak sesuai dengan bahasa masyarakat umum.
“Bagi saya, ini menjadi bahan evaluasi agar ke depannya teman-teman OPD menggunakan bahasa yang lebih mudah dipahami oleh masyarakat,” kata Benyamin. Ia juga menekankan pentingnya penggunaan bahasa yang ramah dan dekat dengan masyarakat ketika memberikan pelayanan.
Sebelumnya, Leony Vitria Hartanti mengunggah beberapa pos anggaran Pemkot Tangsel di akun Instagram pribadinya. Anggaran yang disebutkan antara lain mencakup program penunjang urusan pemerintah senilai Rp2 triliun, gaji dan tunjangan pegawai sebesar Rp1,2 triliun, biaya alat tulis kantor sebesar Rp38 miliar, belanja suvenir senilai Rp20,48 miliar, serta biaya perjalanan dinas sebesar Rp117 miliar.
Leony menilai angka-angka tersebut tidak masuk akal karena jauh lebih besar dibandingkan anggaran pemeliharaan jalan, jaringan, dan irigasi yang hanya sebesar Rp731 juta, serta bantuan sosial (Bansos) yang hanya Rp136 juta. Menurutnya, anggaran yang bernilai ratusan juta itu justru lebih berdampak langsung kepada masyarakat.
Unggahan Leony kemudian menuai respons yang cukup besar dari warganet. Mayoritas komentar mengkritik alokasi anggaran belanja Pemkot Tangsel, sehingga menunjukkan bahwa isu ini telah menarik perhatian publik secara luas. Dengan adanya konferensi pers dan penjelasan yang diberikan, diharapkan dapat memberikan jawaban yang lebih transparan dan membangun kepercayaan masyarakat.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!