
Perusahaan INET Siap Lakukan Rights Issue untuk Ekspansi Jaringan
PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) akan melakukan Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau rights issue. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari strategi perusahaan untuk mempercepat ekspansi bisnis dan pengembangan infrastruktur jaringan.
Dalam prospektus yang diterbitkan di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), INET akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 12,8 miliar saham baru dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 250 per saham. Rasio rights issue ditetapkan menjadi 3:4, artinya setiap pemegang 3 saham lama berhak atas 4 saham baru. Dengan demikian, jumlah dana yang akan diterima INET dalam aksi korporasi ini mencapai maksimal Rp 3,2 triliun.
Salah satu pemegang saham besar INET, PT Abadi Kreasi Unggul Nusantara, menyatakan kesiapan untuk melaksanakan rights issue senilai Rp 1,78 triliun dari porsi kepemilikannya. Selain itu, perusahaan tersebut juga akan menjadi pembeli siaga hingga maksimal 5,65 miliar saham atau senilai Rp 1,41 triliun jika saham baru tidak seluruhnya terserap pasar.
Penggunaan Dana dari Rights Issue
Manajemen INET menjelaskan bahwa dana segar hasil rights issue akan digunakan untuk beberapa kebutuhan utama. Pertama, dana sebesar Rp2,8 triliun akan dialokasikan kepada anak usaha GPI untuk mempercepat ekspansi jaringan Fiber To The Home (FTTH) berkecepatan tinggi dengan teknologi Wi-Fi 7. Tujuannya adalah untuk menggaet 2 juta pelanggan baru di Bali dan Lombok.
Selain itu, sebesar Rp213,44 miliar akan dialokasikan kepada PT PFI untuk melunasi biaya sewa jaringan kabel bawah laut (IRU) ke PT JMP. Sementara itu, sebesar Rp135 miliar diberikan kepada PT IAB sebagai modal kerja pembangunan FTTH di Pulau Jawa.
Sisanya dari dana rights issue akan digunakan untuk pengembangan layanan, pembelian perangkat, pemasaran, pelatihan, dan biaya overhead lainnya. Dengan demikian, perusahaan berharap dapat meningkatkan kualitas layanan dan daya saing di pasar.
Penerbitan Waran Seri II
Selain penerbitan saham baru, INET juga akan menerbitkan hingga 3,07 miliar Waran Seri II dengan rasio 25:6. Waran ini bisa dikonversi menjadi saham baru. Periode pelaksanaan penerbitan waran ini akan berlangsung dari 3 Juni 2026 hingga 1 Desember 2028.
Potensi tambahan dana dari waran ini mencapai Rp921,6 miliar. Namun, aksi ini juga dapat menyebabkan dilusi kepemilikan hingga 57,14% bagi pemegang saham yang tidak ikut serta dalam rights issue.
Jadwal Pelaksanaan Aksi Korporasi
Berikut adalah jadwal lengkap pelaksanaan aksi korporasi INET:
- Tanggal terakhir perdagangan saham dengan HMETD di Pasar reguler dan negosiasi: 25 November 2025
- Tanggal terakhir perdagangan saham dengan HMETD di Pasar tunai: 27 November 2025
- Tanggal mulai perdagangan saham tanpa HMETD di Pasar reguler dan negosiasi: 26 November 2025
- Tanggal mulai perdagangan saham tanpa HMETD di Pasar tunai: 28 November 2025
- Tanggal pencatatan dalam DPS yang berhak atas HMETD: 27 November 2025
- Perdagangan & pelaksanaan HMETD: 1–5 Desember 2025
- Perdagangan Waran Seri II: 3 Desember 2025–1 Desember 2028
- Pelaksanaan Waran Seri II: 3 Juni 2026–1 Desember 2028
Dengan pelaksanaan rights issue dan penerbitan waran ini, INET berharap dapat memperkuat posisi perusahaan dalam industri telekomunikasi dan mempercepat pertumbuhan bisnis secara berkelanjutan.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!