Studi: Daratan Dunia Kian Kering, Air Tawar Mengalir ke Laut

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Perubahan Iklim dan Kekeringan Daratan yang Mengancam

Perubahan iklim kini menunjukkan dampak yang semakin nyata, terutama dalam bentuk kekeringan daratan. Fenomena ini tidak hanya mengurangi jumlah air tawar di darat, tetapi juga berkontribusi pada kenaikan permukaan laut. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa pengeringan daratan akibat perubahan iklim dan eksploitasi air tanah kini menjadi penyebab utama kenaikan permukaan laut lebih besar dibandingkan pencairan es di kutub.

Temuan ini dipimpin oleh Hrishikesh Chandanpurkar, seorang ilmuwan sistem Bumi dari FLAME University di India. Ia menyoroti pentingnya tindakan segera untuk menghadapi ancaman ini. Hasil penelitian ini diterbitkan dalam jurnal Science Advances pada Juli 2025.

Fenomena Pengeringan Daratan yang Meningkat

Studi ini menggunakan data selama dua dekade dari misi NASA Gravity Recovery and Climate Experiment (GRACE) dan penerusnya. Dengan data tersebut, para peneliti mampu memetakan perubahan simpanan air di daratan sejak tahun 2002 dan menelusuri penyebabnya. Hasilnya menunjukkan bahwa benua-benua, kecuali Greenland dan Antarktika, mengalami tingkat pengeringan yang sangat tinggi.

Luas area yang mengering setiap tahun mencapai dua kali luas negara bagian California. Hal ini diperparah oleh aktivitas manusia, seperti emisi gas rumah kaca yang mengubah atmosfer hingga pengalihan aliran sungai dan penampungan air hujan. Meskipun wilayah basah menjadi lebih basah dan wilayah kering semakin kering, keseimbangan siklus air Bumi tetap terganggu, sehingga dampaknya lebih serius dari yang terlihat.

Air Tawar yang Mengalir ke Laut

Kehilangan cadangan air tawar di daratan tidak hanya terjadi pada sumber air permukaan seperti danau dan sungai, tetapi juga pada air tanah yang tersimpan di akuifer. Sebagian besar air tawar yang hilang akhirnya mengalir ke laut, sehingga kontribusi kehilangan air daratan terhadap kenaikan permukaan laut kini lebih besar dibandingkan pencairan lapisan es.

Sekitar 75 persen populasi manusia tinggal di 101 negara yang sedang mengalami kehilangan air tawar dengan laju yang semakin cepat. Hal ini membawa risiko besar bagi kehidupan di seluruh dunia, terutama di daerah yang bergantung pada pasokan air tawar.

Penyebab Utama Pengeringan Daratan

Pengeringan daratan ini didorong oleh beberapa faktor. Di wilayah lintang tinggi seperti Kanada dan Rusia, kehilangan air terkait dengan mencairnya es dan permafrost. Sementara itu, di benua-benua tanpa gletser, sekitar 68 persen kehilangan cadangan air darat disebabkan oleh eksploitasi air tanah oleh manusia.

Faktor lain yang turut memperparah adalah kekeringan ekstrem yang belum pernah terjadi sebelumnya di Amerika Tengah dan Eropa. Para ahli memprediksi bahwa fenomena ini akan semakin sering dan parah seiring krisis iklim yang terus berlanjut.

Upaya untuk Mengatasi Krisis Air

Para peneliti berharap adanya upaya regional, nasional, dan internasional untuk mengembangkan pemanfaatan air tanah yang berkelanjutan. Ini diharapkan bisa membantu melestarikan sumber daya berharga selama bertahun-tahun mendatang.

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang dampak kekeringan daratan dan kehilangan air tawar, langkah-langkah strategis dapat diambil untuk mengurangi risiko yang terus meningkat. Ini termasuk pengelolaan air yang lebih efisien, perlindungan lingkungan, serta kolaborasi global dalam menghadapi perubahan iklim.