
Penemuan Baru: Mikroplastik Ditemukan dalam Minuman dan Organ Tubuh Manusia
Mikroplastik kini ditemukan hampir di semua tempat, termasuk dalam darah, otak, dan testis manusia. Sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa minuman sehari-hari seperti teh dan kopi panas mengandung konsentrasi mikroplastik yang paling tinggi. Studi ini dipublikasikan dalam jurnal Science of The Total Environment pada Sabtu (20/9/2025). Penelitian ini dipimpin oleh Mohamed Abou-Elwafa Abdallah dari University of Birmingham, dengan fokus pada plastik sintetis, bukan serat alami, serta jenis polimer yang paling sering ditemukan.
Metode Penelitian dan Hasil
Dalam penelitian ini, tim peneliti mengambil sampel 155 minuman dari 31 jenis berbeda di toko dan kafe di Inggris. Mereka kemudian menghitung partikel plastik sintetis berukuran lebih dari 10 mikrometer menggunakan teknik pencitraan micro FT-IR. Hasilnya menunjukkan bahwa teh panas dan kopi panas memiliki rata-rata jumlah partikel paling tinggi, sementara versi dingin (es teh dan es kopi) mengandung lebih sedikit partikel.
Mikroplastik adalah potongan plastik kecil yang ukurannya kurang dari lima milimeter, kira-kira sekecil biji wijen atau bahkan lebih kecil lagi. Partikel ini terbentuk ketika barang plastik yang lebih besar, seperti botol atau tas, terurai menjadi pecahan-pecahan yang lebih kecil akibat sinar Matahari, gelombang, atau keausan. Beberapa mikroplastik dibuat secara sengaja, seperti butiran mikro yang pernah digunakan dalam pembersih muka dan pasta gigi.
Karena plastik tidak mudah terurai secara hayati, serpihan-serpihan ini bertahan di lingkungan selama puluhan tahun atau bahkan berabad-abad, bergerak melalui tanah, sungai, dan lautan. Para ilmuwan masih mempelajari bagaimana mikroplastik memengaruhi kesehatan, tetapi mereka sudah tahu bahwa partikel ini dapat membawa bahan kimia beracun dan mengganggu organisme pada tingkat sel.
Kandungan Mikroplastik dalam Minuman
Hasil penelitian menunjukkan bahwa teh panas mengandung sekitar 60 partikel per liter, dan kopi panas sekitar 43 partikel mikroplastik per liter. Sementara itu, es teh mengandung sekitar 31 partikel dan es kopi sekitar 37 partikel. Adapun jus dan minuman energi berada di posisi bawah dalam daftar, dan minuman ringan berada di posisi terendah di antara kategori yang diuji.
Bentuk yang dominan ditemukan adalah serpihan, bukan serat, yang kemungkinan berasal dari kemasan atau alat pemrosesan. "Suhu tinggi meningkatkan pelepasan mikroplastik dari kemasan ke minuman," kata peneliti. Selain itu, wadah juga berpengaruh. Gelas kertas sekali pakai dengan lapisan plastik, tutup plastik, dan botol, semua menyumbang partikel.
Polimer yang paling sering ditemukan adalah: - Polypropylene (PP) - Polystyrene (PS) - Polyethylene terephthalate (PET) - Polyethylene (PE)
Masing-masing muncul secara luas dalam barang-barang yang bersentuhan dengan makanan, mulai dari lapisan dan tutup gelas hingga botol dan segel.
Mikroplastik dalam Organ Tubuh Manusia
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa mikroplastik ditemukan di organ tubuh manusia. Para ilmuwan telah mengukur partikel polimer dalam darah manusia, yang membuktikan adanya paparan internal bahkan pada relawan sehat. Pengukuran pertama terhadap konsentrasi massa dalam darah menunjukkan angka sekitar 1,6 mikrogram per mililiter untuk total kandungan polimer.
Penelitian autopsi terbaru menemukan bahwa konsentrasi partikel plastik di jaringan otak lebih tinggi dibandingkan di hati atau ginjal, dengan bukti bahwa kadar pada sampel tahun 2024 sekitar 1,5 kali lebih tinggi dibandingkan tahun 2016. Penelitian terpisah juga menemukan partikel plastik di semua sampel testis manusia yang diperiksa, sehingga memunculkan pertanyaan penting yang hanya bisa dijawab oleh studi lanjutan.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!