
Persepsi Pengemudi Ojek Online Terhadap Skema Potongan Komisi
Sebuah survei yang dilakukan oleh Paramadina Public Policy Institute (PPPI) mengungkap pandangan para mitra pengemudi ojek online terhadap berbagai aspek, termasuk pendapatan, promo, dan potongan komisi. Hasilnya menunjukkan bahwa sebagian besar responden lebih memilih skema potongan komisi 20% dibandingkan 10%, selama diimbangi dengan promo, insentif, dan manfaat tambahan lainnya.
Survei ini dilaksanakan pada periode 23–26 September 2025, melibatkan sebanyak 1.623 mitra pengemudi Gojek aktif dari wilayah Jabodetabek, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, dan Makassar. Seluruh responden memiliki jam online minimal 4 jam per hari, sehingga hasil survei mencerminkan keadaan yang cukup representatif.
Beberapa poin penting dari survei ini antara lain:
-
Stabilitas Pendapatan Bersih Harian
Sebanyak 81% pengemudi menyatakan bahwa stabilitas pendapatan bersih harian lebih penting daripada pendapatan per order. Hal ini menunjukkan bahwa para pengemudi lebih mengutamakan konsistensi penghasilan daripada jumlah pesanan yang diterima dalam satu kali perjalanan. -
Pemahaman tentang Komisi 20%
Sebanyak 77,8% pengemudi, terutama mereka yang telah bergabung lebih dari lima tahun dan memiliki jam online di atas delapan jam per hari, memahami alasan penetapan komisi 20%. Komisi tersebut digunakan untuk berbagai keperluan seperti promo pelanggan, insentif mitra, biaya pemeliharaan aplikasi, hingga manfaat tambahan seperti diskon perawatan kendaraan, sembako, dan paket data. -
Peran Promo dalam Pendapatan
72,9% pengemudi menilai promo pelanggan sangat penting dalam mendukung penghasilan mereka. Hal ini menunjukkan bahwa promo menjadi salah satu faktor utama yang memengaruhi daya tarik dan kenyamanan kerja bagi para pengemudi. -
Pilihan Potongan Komisi
Sebanyak 60,8% responden memilih potongan komisi 20% dengan adanya promo dan insentif, ketimbang potongan 10% tanpa fasilitas tambahan. Sementara itu, hanya 39,2% yang menyatakan lebih memilih potongan 10% tanpa dukungan apapun.
Perspektif Baru dari Survei PPPI
Hasil survei ini memberikan perspektif baru dalam memahami aspirasi para pengemudi ojek online. Managing Director PPPI, Ahmad Khoirul Umam, menyatakan bahwa mayoritas pengemudi tidak secara langsung menolak komisi 20%. Mereka memahami bahwa potongan tersebut kembali dalam bentuk promo, insentif, atau manfaat tambahan lainnya.
Menurut Khoirul, penurunan komisi justru dapat berdampak pada fluktuasi pendapatan harian. Ia menegaskan bahwa para pengemudi memahami hal ini dan tidak sepenuhnya menolak skema potongan 20%.
Selain survei PPPI, Tenggara Strategics juga melakukan riset serupa yang mengungkap pandangan pengemudi ojol terhadap potongan komisi. Berikut beberapa temuan utama dari survei ini:
-
Preferensi Potongan Komisi
Sebanyak 82% pengemudi lebih memilih potongan 20% dengan jumlah pesanan banyak, dibandingkan potongan 10% dengan pesanan sedikit. -
Penerimaan Terhadap Potongan 20%
54% pengemudi menganggap potongan 20% wajar selama ada manfaat tambahan, seperti asuransi kesehatan/kecelakaan dan bantuan servis motor. -
Pengalaman dengan Potongan 10%
Dari 18% pengemudi yang pernah bekerja di perusahaan dengan potongan 10%, 43% merasa pendapatannya sama, 42% merasa lebih rendah, dan hanya 15% yang merasa lebih tinggi.
Isu Penting yang Dianggap Pengemudi
Dari kedua survei tersebut, terlihat bahwa isu potongan komisi menjadi fokus utama bagi para pengemudi ojol. Selain itu, jumlah pendapatan yang diterima serta biaya bahan bakar dan perawatan kendaraan juga menjadi perhatian penting. Para pengemudi ingin sistem kerja yang lebih transparan dan adil, dengan perlindungan serta manfaat yang seimbang dengan potongan komisi yang diberlakukan.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!