Tips Menghadapi Debt Collector dengan Tenang dan Bijak
Menghadapi debt collector yang galak di jalan bisa menjadi pengalaman yang menegangkan. Namun, ada cara-cara yang dapat dilakukan untuk menghadapinya dengan tenang dan bijak. Berikut beberapa langkah yang bisa diambil oleh debitur agar situasi tidak memburuk.
Langkah Awal dalam Proses Penagihan
Sebelum sampai pada tahap penarikan kendaraan, perusahaan pembiayaan biasanya melakukan berbagai upaya pendahuluan. Misalnya, penagihan melalui telepon, pengiriman surat peringatan 1, 2, dan 3, serta kunjungan langsung ke alamat debitur. Jika debitur tetap tidak merespons atau tidak menunjukkan itikad baik, barulah perusahaan akan bekerja sama dengan PEOJF (Petugas Eksekusi Objek Jaminan Fidusia) atau debt collector yang sudah tersertifikasi.
PEOJF resmi memiliki surat tugas dari perusahaan pembiayaan dan dilengkapi identitas lengkap saat melakukan eksekusi. Debitur dapat memverifikasi nama yang tercantum di surat tugas dengan identitas PEOJF yang datang. Jika ragu, debitur bisa langsung menghubungi kantor perusahaan pembiayaan terdekat untuk memastikan apakah petugas tersebut benar-benar ditugaskan oleh perusahaan.
Cara Menghadapi Debt Collector di Jalan
Jika debitur benar-benar didatangi oleh debt collector di jalan, penting untuk tetap tenang dan tidak bereaksi emosional. Jangan mencoba menghindar atau menantang mereka secara langsung karena hal ini bisa memicu konflik yang tidak diinginkan.
Riadi Prasodjo, EVP Corporate Communication & Strategy Astra Credit Companies (ACC), menyarankan agar debitur segera datang ke kantor resmi perusahaan pembiayaan untuk menyelesaikan masalah secara langsung. Dengan demikian, semua prosedur yang telah diatur dapat dipenuhi tanpa adanya kesalahpahaman.
Selain itu, debitur juga disarankan untuk selalu menjaga komunikasi yang terbuka dengan pihak perusahaan pembiayaan. Edukasi dan informasi yang jelas antara debitur dan perusahaan menjadi kunci untuk mencegah konflik di jalan.
Pentingnya Memahami Mekanisme yang Benar
Debt collector bukanlah ancaman yang harus ditakuti, melainkan bagian dari mekanisme resmi yang harus dipatuhi. Jika prosedur dilakukan dengan benar, maka tindakan yang dilakukan oleh PEOJF atau debt collector adalah legal dan sah.
Namun, jika debitur merasa bahwa tindakan yang dilakukan oleh debt collector tidak sesuai dengan aturan, maka dapat dilakukan laporan ke pihak berwajib atau lembaga yang berkompeten. Dengan begitu, masalah dapat diselesaikan secara hukum dan tidak menimbulkan keributan.
Kesimpulan
Menghadapi debt collector membutuhkan kesabaran dan ketenangan. Jangan biarkan emosi menguasai diri, karena hal ini bisa memperburuk situasi. Sebaliknya, lebih baik segera menghubungi pihak perusahaan pembiayaan dan menyelesaikan masalah secara langsung. Dengan memahami prosedur yang benar dan menjaga komunikasi yang baik, debitur dapat menghindari konflik yang tidak perlu.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!