
Program Rehabilitasi Rumah Bersubsidi di Palangka Raya
Pemerintah Kota Palangka Raya terus berupaya meningkatkan kualitas perumahan masyarakat melalui berbagai program yang telah direncanakan. Salah satu inisiatif utama adalah program rehabilitasi rumah bersubsidi yang memiliki target sebanyak 50 unit pada tahun 2025. Hal ini dibahas dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi yang digelar di ruang Command Center, Kantor Wali Kota Palangka Raya, Jalan Tjilik Riwut, pada Selasa (23/9/2025).
Wakil Wali Kota Palangka Raya, Achmad Zaini, menjelaskan bahwa saat ini sebanyak 38 unit rumah sudah selesai dikerjakan. Dari total 50 unit yang ditargetkan, 38 di antaranya telah selesai dan siap untuk digunakan oleh masyarakat.
Program rehabilitasi rumah bersubsidi tidak hanya dilakukan secara mandiri, tetapi juga melibatkan kerja sama lintas instansi. Beberapa instansi yang terlibat antara lain Polres Palangka Raya, Polda Kalteng, serta TNI. Dari jumlah 50 unit tersebut, lima unit rumah bekerja sama dengan Polres, lima unit dengan Polda, dan satu unit dengan TNI. Salah satu proyek yang telah selesai adalah lima unit rumah bersama Polres.
Selain program reguler, Pemko Palangka Raya juga menangani relokasi rumah warga yang terdampak bencana. Proses relokasi ini dilakukan khususnya bagi warga yang tinggal di kawasan pinggiran sungai, yang dinilai rentan terhadap risiko bencana alam. Target awal untuk relokasi rumah adalah sebanyak sepuluh unit, dan hingga saat ini delapan unit sudah terealisasi.
Tidak hanya itu, pemerintah setempat juga fokus pada penanganan kawasan kumuh. Di kawasan ini, sebanyak 29 rumah masuk dalam daftar renovasi dan rehabilitasi. Dari jumlah tersebut, sebanyak 24 rumah telah rampung diperbaiki. Sisanya masih dalam proses pengerjaan agar dapat segera selesai sesuai jadwal yang telah ditentukan.
Kerja sama antarinstansi menjadi salah satu faktor penting dalam keberhasilan program ini. Dengan adanya kolaborasi yang kuat antara pemerintah daerah dengan lembaga keamanan seperti polisi dan TNI, proses rehabilitasi dan relokasi dapat berjalan lebih efektif dan cepat.
Selain itu, pemerintah juga memastikan bahwa semua program yang dilaksanakan tidak hanya berfokus pada fisik bangunan, tetapi juga memperhatikan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Hal ini mencakup peningkatan akses layanan dasar, seperti air bersih, listrik, dan sanitasi.
Dalam rangkaian kegiatan ini, pemerintah juga melakukan evaluasi berkala terhadap berbagai program yang ada. Evaluasi dilakukan untuk memastikan bahwa semua target yang ditetapkan dapat tercapai secara optimal. Selain itu, evaluasi juga bertujuan untuk mengidentifikasi kendala-kendala yang muncul sehingga dapat segera diperbaiki.
Adapun langkah-langkah strategis yang dilakukan pemerintah termasuk memperkuat sistem monitoring dan evaluasi, meningkatkan partisipasi masyarakat, serta memastikan transparansi dalam penggunaan anggaran. Dengan demikian, program rehabitasi rumah bersubsidi dapat berjalan secara efisien dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!