
Kebijakan Pemutusan Komunikasi oleh Taliban di Afghanistan
Pada hari Senin (29/9/2025), otoritas Taliban melakukan tindakan yang menghentikan seluruh akses komunikasi di Afghanistan. Tindakan ini dilakukan dengan alasan pencegahan kejahatan, meskipun dampaknya terasa sangat luas dan memengaruhi berbagai sektor kehidupan masyarakat.
Menurut laporan dari organisasi pemantau internet Netblocks, tingkat koneksi internet di negara tersebut turun hingga kurang dari satu persen dari kondisi normal. Situasi ini digambarkan sebagai “pemadaman total” yang menunjukkan adanya upaya sengaja untuk membatasi layanan komunikasi. Seorang pejabat pemerintah Taliban menyatakan bahwa pemutusan dilakukan secara bertahap sejak malam hari.
“Pemutusan akan dilakukan secara bertahap malam ini, ada delapan hingga sembilan ribu pilar telekomunikasi yang akan ditutup,” ujarnya tanpa menyebut nama. Menurutnya, langkah ini memiliki dampak besar terhadap berbagai sektor di Afghanistan. Ia menjelaskan bahwa tidak ada cara atau sistem lain untuk berkomunikasi, termasuk dalam sektor perbankan dan bea cukai, yang akan terdampak secara keseluruhan.
Pada pukul 17.45 waktu setempat, jurnalis AFP kehilangan semua kontak dengan kantor mereka di ibu kota Kabul. Hal ini menunjukkan betapa parahnya situasi komunikasi di negara tersebut.
Pembatasan Internet yang Berlangsung Lama
Langkah pemutusan komunikasi ini merupakan kelanjutan dari pembatasan internet yang sudah berlangsung beberapa minggu terakhir. Sejak awal September, akses internet berkecepatan tinggi di sejumlah provinsi dilaporkan sangat lambat atau bahkan terputus-putus. Pada 16 September lalu, juru bicara provinsi Balkh, Attaullah Zaid, menyebut bahwa pemimpin Taliban memerintahkan larangan total penggunaan internet serat optik di wilayah utara.
“Langkah ini diambil untuk mencegah kejahatan, dan opsi alternatif akan diterapkan di seluruh negeri untuk memenuhi kebutuhan konektivitas,” tulisnya di media sosial. Jurnalis AFP juga melaporkan adanya pembatasan serupa di provinsi Badakhshan dan Takhar di utara, serta di Kandahar, Helmand, Nangarhar, dan Uruzgan di selatan.
Infrastruktur Serat Optik Terancam Mandek
Sebelumnya, pada tahun 2024, pemerintah Kabul sempat menyebut pembangunan jaringan serat optik sepanjang 9.350 kilometer sebagai proyek prioritas. Infrastruktur yang dibangun dengan dukungan pemerintah-pemerintah sebelumnya, termasuk AS, digadang-gadang menjadi solusi untuk membawa Afghanistan keluar dari keterisolasian dan kemiskinan.
Namun, sejak Taliban kembali berkuasa pada 2021, berbagai pembatasan diberlakukan sesuai interpretasi mereka terhadap hukum Islam. Pemutusan komunikasi nasional kali ini menjadi yang pertama sejak kelompok itu merebut kekuasaan, menandai titik baru dalam kontrol mereka terhadap ruang publik dan informasi di Afghanistan. Tindakan ini menunjukkan bagaimana otoritas Taliban terus memperkuat dominasi mereka atas segala aspek kehidupan masyarakat, termasuk dalam hal akses informasi dan komunikasi.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!