
PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) Rencanakan Penjualan Saham Hasil Pembelian Kembali
PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) sedang mempersiapkan rencana penjualan saham hasil pembelian kembali (buyback) kepada perusahaan pengendali, yaitu Bersama Digital Infrastructure Asia Pte Ltd. Proses ini akan dilakukan melalui mekanisme pasar negosiasi.
Saat ini, TBIG menguasai sebanyak 350,33 juta saham hasil buyback yang tercatat sebagai saham treasuri. Jumlah tersebut berasal dari dua periode pembelian kembali, yaitu 102,05 juta saham pada periode 4 Mei hingga 3 Agustus 2023 dan 329,87 juta saham pada periode 31 Mei 2024 hingga 30 Mei 2025. Sebagian dari jumlah tersebut telah dijual sebesar 81,59 juta saham pada bulan September 2023, sehingga tersisa total 350,33 juta saham yang kini menjadi bagian dari portofolio treasuri TBIG.
Rencana penjualan saham hasil buyback ini merupakan tindak lanjut dari ketentuan Pasal 35 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 29/2023 tentang Pembelian Kembali Saham yang Dikeluarkan oleh Perusahaan Terbuka. Aturan ini menetapkan bahwa emiten harus memberikan informasi kepada publik paling lambat lima hari kerja sebelum pelaksanaan transaksi.
Menurut manajemen TBIG, transaksi penjualan saham ini akan dilakukan melalui pasar negosiasi dengan calon pihak penerima, yaitu Bersama Digital Infrastructure Asia Pte Ltd. Perusahaan ini merupakan perusahaan induk investasi sekaligus penyedia jasa konsultasi manajemen. Selain itu, perusahaan ini juga berstatus sebagai pengendali TBIG, sehingga transaksi ini dikategorikan sebagai aksi korporasi dengan hubungan afiliasi.
Penjualan saham treasuri ini akan dimulai pada tanggal 6 Oktober 2025 dan berakhir paling lambat pada 31 Desember 2025. Mekanisme penjualan dapat dilakukan dalam satu tahap atau beberapa tahap sesuai kebutuhan.
Dalam hal harga, manajemen TBIG menegaskan bahwa pengalihan saham akan mengikuti ketentuan Pasal 32 huruf (a) POJK No. 29/2023. Artinya, harga penjualan tidak boleh lebih rendah dari harga penutupan perdagangan harian di Bursa Efek Indonesia sehari sebelum transaksi, atau rata-rata harga penutupan 90 hari terakhir, dengan diskon maksimal 7,5%. Dengan mekanisme ini, perseroan memastikan bahwa harga yang ditetapkan mencerminkan nilai wajar sekaligus melindungi kepentingan pemegang saham publik.
Langkah ini menjadi bagian dari strategi manajemen dalam mengelola struktur permodalan dan portofolio saham hasil buyback. TBIG menegaskan bahwa aksi ini tidak akan mengganggu kegiatan operasional maupun keuangan perusahaan secara keseluruhan.
Di lantai Bursa, saham TBIG ditutup melemah 0,86% atau 15 poin menuju level Rp1.735 per lembar pada perdagangan Senin (29/9/2025). Dalam sebulan terakhir, emiten menara telekomunikasi ini terpantau turun 5,69% dan sepanjang tahun berjalan 2025, saham TBIG telah ambles 17,38%.
Proses penjualan saham ini diharapkan dapat membantu meningkatkan efisiensi struktur modal perusahaan serta memberikan manfaat bagi para pemegang saham. Dengan demikian, langkah ini menjadi salah satu upaya TBIG untuk menjaga stabilitas dan pertumbuhan perusahaan di tengah dinamika pasar yang terus berkembang.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!