Terungkap Penyebab Bau Tidak Sedap Menu MBG di Bangka Belitung

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Penyebab Bau Tak Sedap pada Makanan Gratis di TK

Bau tidak sedap yang tercium dari menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di salah satu Taman Kanak-Kanak (TK) di Jalan Kejaksaan, Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, disebabkan oleh wadah makanan yang tertutup dalam kondisi panas. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Pangkalpinang, Samri, yang melakukan pemeriksaan langsung di lokasi kejadian.

Menurut Samri, hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa bahan makanan tersebut aman untuk dikonsumsi. Namun, karena wadah tertutup terlalu lama, membuat makanan menjadi masam dan berbau tidak sedap. Ia menjelaskan bahwa Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berlokasi di Taman Sari mulai memasak makanan sejak pukul 03.00 WIB. Setelah dimasak, menu tersebut dikemas ke dalam ompreng dengan wadah yang tertutup rapat.

"Jarak dari lokasi dapur ke sekolah-sekolah membutuhkan waktu sekitar dua jam, sehingga wadahnya terlalu lama tertutup," jelas Samri. Setiap harinya, SPPG menyediakan antara 1.000 hingga 2.000 paket makanan.

Samri menambahkan bahwa pihaknya telah memberikan instruksi kepada SPPG agar makanan yang baru dimasak dan masih panas tidak langsung dimasukkan ke dalam wadah. Selain itu, waktu pengiriman ke sekolah juga perlu diperpendek. "Kepada SPPG sudah diberitahu agar makanan yang baru dimasak, masih panas jangan langsung masuk ke dalam wadah. Kemudian waktu pengiriman ke sekolah jangan terlalu lama," ujar Samri.

Dia memastikan bahwa pelaksanaan MBG di Kota Pangkalpinang tetap berjalan lancar dan aman. Namun, bagi SPPG yang mengalami masalah, mereka diharapkan dapat belajar dari SPPG lainnya. "Pengawasan dan monitoring rutin tetap dilakukan, sejak bahan mentah mulai diolah sudah ada pemeriksaan dan SPPG akan ditambah juga ada data-datanya nanti," beber Samri.

Ia menjelaskan bahwa pihak Pemkot hanya melakukan pengawasan, sedangkan urusan teknis dan administrasi langsung diurus oleh SPPG dan Badan Gizi Nasional. Selain itu, ada sarjana pendamping yang bertugas di sana.

Sebelumnya, dilaporkan bahwa sebagian menu MBG untuk siswa TK pada Senin (22/9/2025) tidak dapat dikonsumsi karena daging ayamnya berbau tak sedap. Akibatnya, siswa hanya bisa meminum susu dan air kemasan, serta terpaksa menahan lapar karena tidak membawa bekal dari rumah, mengingat ada pasokan MBG pada hari itu.

Langkah Perbaikan yang Dilakukan

Untuk menghindari terulangnya kejadian serupa, SPPG diimbau untuk meningkatkan kualitas proses pengolahan dan distribusi makanan. Beberapa langkah yang diambil antara lain:

  • Memastikan makanan tidak langsung dimasukkan ke dalam wadah saat masih panas.
  • Mengurangi waktu pengiriman makanan dari dapur ke sekolah.
  • Melakukan pemeriksaan lebih ketat terhadap bahan baku dan proses pengolahan.

Selain itu, pihak SPPG juga diharapkan untuk saling berkoordinasi dan berbagi pengalaman dalam menjalankan program MBG. Dengan adanya pengawasan yang lebih baik dan peningkatan komunikasi antara berbagai pihak, diharapkan pelaksanaan MBG dapat berjalan lebih efektif dan aman.

Pentingnya Pengawasan dan Koordinasi

Pengawasan dan koordinasi menjadi kunci dalam menjaga kualitas makanan yang disajikan kepada anak-anak. Dengan adanya monitoring rutin dan pembagian tugas yang jelas, setiap pihak yang terlibat dalam program MBG dapat bekerja secara optimal. Ini juga penting untuk memastikan bahwa anak-anak mendapatkan nutrisi yang cukup dan aman.

Dalam hal ini, peran pemerintah daerah sebagai pengawas sangat penting. Meskipun urusan teknis dan administrasi dilakukan oleh SPPG dan Badan Gizi Nasional, pemerintah daerah tetap harus aktif dalam memantau dan memberikan arahan yang diperlukan. Dengan demikian, program MBG dapat berjalan sesuai rencana dan mencapai tujuannya yaitu memberikan makanan bergizi kepada anak-anak di sekolah.