Peran Perempuan dalam Pembangunan Kewirausahaan Nasional
Pemerintah telah menetapkan rasio kewirausahaan, termasuk wirausaha perempuan, sebagai salah satu target utama pembangunan nasional. Langkah ini sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional Tahun 2021–2024. Hal ini disampaikan oleh Rustini Muhaimin, Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, dalam sebuah diskusi bertema "Smart Mom, Smart Money, Afiliasi Bikin Happy" di Jakarta, Selasa (23/9).
Menurut Rustini, industri tidak hanya berfokus pada daya saing, tetapi juga harus mampu bertahan dan berkembang secara berkelanjutan. Dalam Perpres tersebut, pentingnya strategi penguatan ekosistem kewirausahaan yang inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan ditekankan.
Selain itu, Rustini juga menyebutkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 8 Tahun 2025 tentang Optimalisasi Pelaksanaan Pengentasan Kemiskinan dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem. Inpres ini meminta pemerintah untuk meningkatkan pendapatan masyarakat melalui pemberdayaan ekonomi.
“Peran DWP tidak hanya terbatas pada pembinaan anggota, tetapi juga menggerakkan partisipasi perempuan sebagai pendorong tumbuhnya wirausaha perempuan yang tangguh, mandiri, serta mampu memberikan kontribusi nyata bagi peningkatan kesejahteraan keluarga dan masyarakat,” ujar Rustini.
Salah satu upaya yang dilakukan DWP adalah melalui pemberian pemahaman dan peluang mengenai bisnis afiliasi. Menurutnya, hal ini sangat penting untuk memperkuat keterlibatan perempuan dalam perekonomian nasional.
Manfaat Platform Digital dalam Pemberdayaan Perempuan
Rustini, yang merupakan istri dari Menko PM Muhaimin Iskandar, menekankan pentingnya pemanfaatan platform digital seperti TikTok dalam pemberdayaan masyarakat, khususnya bagi perempuan dan keluarga. Dengan memahami peluang ini, masyarakat bisa menjalankan bisnis dengan lebih terukur, efisien, dan mudah.
“Dunia digital membuka peluang ekonomi baru, salah satunya menjadi afiliator, yang dapat diakses siapa pun, termasuk ibu rumah tangga,” jelasnya.
Melalui kegiatan ini, Rustini berharap semakin banyak perempuan Indonesia yang mampu memanfaatkan teknologi digital untuk menciptakan peluang usaha. Dengan demikian, mereka tidak hanya memperkuat ekonomi keluarga, tetapi juga mendukung upaya pemerintah dalam memperluas basis kewirausahaan nasional.
Upaya untuk Meningkatkan Partisipasi Perempuan
Dalam rangka meningkatkan partisipasi perempuan, DWP terus berupaya untuk memberikan pelatihan dan edukasi mengenai pengelolaan bisnis. Termasuk dalam hal ini adalah penguasaan teknologi digital dan kemampuan untuk membangun jaringan bisnis yang kuat.
Selain itu, DWP juga fokus pada pemberdayaan perempuan melalui program-program yang berorientasi pada penguatan ekonomi keluarga. Dengan adanya program ini, diharapkan perempuan dapat menjadi agen perubahan yang mampu memajukan perekonomian daerah maupun nasional.
Beberapa langkah yang dilakukan antara lain melalui pelatihan bisnis, penyuluhan mengenai manajemen keuangan, serta pemberian akses ke pasar yang lebih luas. Dengan begitu, perempuan tidak hanya menjadi pelaku ekonomi, tetapi juga menjadi penggerak utama dalam pembangunan nasional.
Kesimpulan
Pemerintah dan lembaga seperti DWP memiliki peran penting dalam memastikan bahwa perempuan dapat berkontribusi maksimal dalam perekonomian negara. Dengan adanya kebijakan yang mendukung kewirausahaan perempuan, diharapkan akan tercipta lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan usaha yang berkelanjutan.
Selain itu, pemanfaatan teknologi digital menjadi salah satu kunci dalam meningkatkan partisipasi perempuan. Dengan akses yang lebih mudah dan fleksibel, perempuan dapat menjalankan bisnis tanpa harus meninggalkan tanggung jawab keluarga. Hal ini akan berdampak positif baik bagi keluarga maupun masyarakat secara keseluruhan.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!