Tito Karnavian Minta Kepala Daerah Berhenti Pamer, Fokus Bantu Rakyat Kecil

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Menteri Dalam Negeri Ajak Pejabat Jaga Keseimbangan dalam Gaya Hidup

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian memberikan peringatan kepada seluruh kepala daerah serta pejabat di lingkungan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk tidak menunjukkan gaya hidup mewah atau perilaku yang terkesan membanggakan kekayaan. Pernyataan ini disampaikan oleh Tito saat berada di Jakarta pada Selasa, 23 September 2025, menjawab situasi ekonomi masyarakat yang masih penuh tantangan.

Tito menyampaikan bahwa tidak diperlukan lagi untuk memperlihatkan kemewahan. Ia menilai hal tersebut sudah tidak sesuai dengan kondisi saat ini dan tidak memiliki manfaat apapun. “Jabatan yang telah diemban otomatis membuat orang menghormati, jadi tidak usah ditambah dengan simbol-simbol kemewahan,” ujarnya.

Ia menekankan bahwa sikap berlebihan dalam menunjukkan kekayaan hanya akan memicu rasa cemburu sosial dan menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat. Oleh karena itu, Tito menegaskan pentingnya setiap pejabat menjaga tutur kata, sikap, serta gaya hidup agar tidak menimbulkan kekecewaan maupun kemarahan dari masyarakat.

Selain itu, Mendagri juga mengingatkan agar para kepala daerah tidak menggelar acara yang terkesan menghambur-hamburkan anggaran. Ia menyarankan untuk menghindari kegiatan seremonial yang boros dan penuh kemewahan. “Lebih baik buat kegiatan sederhana tapi langsung menyentuh masyarakat kecil,” tambah Tito.

Beberapa contoh kegiatan yang bisa dilakukan antara lain adalah santunan anak yatim, program bedah rumah, bantuan pangan, atau pasar murah. Dengan demikian, para pejabat dapat lebih dekat dengan masyarakat dan membantu meningkatkan kualitas hidup mereka.

Tito juga menekankan bahwa tindakan seperti ini tidak hanya membantu masyarakat, tetapi juga menjadi bentuk pengabdian yang nyata dari seorang pejabat. Dengan menghindari pemborosan dan fokus pada kebutuhan masyarakat, para pemimpin dapat menunjukkan komitmen mereka terhadap pemerintahan yang transparan dan berkelanjutan.

Pernyataan Tito ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi seluruh pejabat di Indonesia untuk menjalani tanggung jawab mereka dengan bijak dan rendah hati. Dengan cara ini, diharapkan dapat menciptakan lingkungan pemerintahan yang lebih harmonis dan mendekatkan hubungan antara pemerintah dan masyarakat.

Dalam rangka mendorong perubahan, Tito juga menyarankan agar setiap daerah dapat merancang program-program yang berfokus pada kebutuhan dasar masyarakat. Hal ini tidak hanya memberikan dampak positif secara langsung, tetapi juga membangun kepercayaan publik terhadap pemerintah daerah.

Selain itu, Tito menekankan pentingnya kesadaran diri dari setiap pejabat. Mereka harus sadar bahwa jabatan yang mereka emban bukanlah alasan untuk bersikap arogan atau menonjolkan kemewahan. Sebaliknya, jabatan tersebut merupakan amanah yang harus digunakan untuk melayani masyarakat dengan baik.

Dengan mengedepankan prinsip-prinsip tersebut, diharapkan dapat menciptakan lingkungan pemerintahan yang lebih baik dan berdampak positif bagi seluruh lapisan masyarakat. Tito berharap bahwa langkah-langkah ini dapat menjadi awal dari perubahan yang lebih besar dalam sistem pemerintahan Indonesia.