Venezuela Tolak Ajakan Dialog untuk Meredakan Ketegangan

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Tensi Antara Amerika Serikat dan Venezuela Memuncak

Tegangnya hubungan antara Amerika Serikat (AS) dan Venezuela kembali memanas setelah Presiden Nicolas Maduro mengirimkan surat kepada Presiden AS, Donald Trump, untuk melakukan dialog langsung. Namun, pihak Gedung Putih menolak permintaan tersebut. Juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, menyatakan bahwa pandangan pemerintahan Trump terhadap rezim Maduro tetap tidak berubah, dengan menganggap pemerintah Venezuela sebagai tidak sah.

Pada bulan lalu, kedua negara mengalami ketegangan akibat tindakan militer AS di Laut Karibia. Sementara itu, Venezuela melakukan latihan militer besar-besaran di wilayah yang sama sebagai respons terhadap ancaman dari AS.

Trump Menghina Latihan Militer Venezuela

Presiden AS, Donald Trump, secara langsung mengkritik latihan militer yang dilakukan oleh pasukan sipil di Venezuela. Dalam pernyataannya, ia menyebut latihan tersebut sebagai ancaman serius. “Kami terkejut bahwa sejumlah militan dari warga sipil Venezuela sedang berlatih. Ini adalah sebuah ancaman serius,” ujarnya melalui akun media sosialnya.

Trump juga memperingatkan pemerintah Venezuela untuk segera mengakui tahanan yang saat ini berada di wilayah AS. Ia menuduh bahwa pemerintah Venezuela sengaja memaksa para tahanan tersebut pergi ke AS.

Maduro Mengakui Surat untuk Trump

Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, mengakui bahwa dirinya telah membuat surat khusus untuk Presiden Trump. Surat tersebut berisi ajakan untuk mendiskusikan dan meredam ketegangan antara dua negara dalam beberapa bulan terakhir.

“Tuduhan ini salah dan justifikasi penyelundupan narkoba ini bisa memicu eskalasi konflik bersenjata yang akan berdampak buruk pada seluruh Benua Amerika. Kami menyerukan untuk mengakhiri ancaman militer dan menghormati Amerika Latin dan Karibia sebagai zona damai,” ujar Maduro.

Wakil Presiden Venezuela, Delcy Rodriguez, juga mengonfirmasi adanya surat tersebut. Menurutnya, hubungan antara AS dan Venezuela telah mengalami banyak kontroversi dalam beberapa bulan terakhir.

Oposisi Venezuela Mendukung Penerjunan Militer AS

Beberapa tokoh oposisi Venezuela menyambut baik tindakan militer AS di Laut Karibia. Mantan kandidat presiden, Edmundo Gonzalez Urrutia, menyatakan bahwa penerjunan militer AS penting karena bertujuan untuk menangkap organisasi kriminal yang berada di area tersebut.

Sementara itu, Maria Corina Machado, tokoh oposisi lainnya, juga menyetujui tindakan AS. Ia menilai geng kriminal Venezuela sebagai ancaman nyata yang semakin mengganggu keamanan dan stabilitas di Benua Amerika.

Gonzalez Urrutia kini tinggal di Spanyol untuk menghindari penangkapan oleh pemerintah Maduro. Sedangkan Machado masih berada di Venezuela dan bersembunyi agar tidak ditangkap.

Kekacauan di Laut Karibia

Venezuela terus meningkatkan persiapan militer di Laut Karibia sebagai respons terhadap ancaman dari AS. Beberapa kali, kapal-kapal militer AS diberitakan melakukan operasi anti-narkoba di wilayah tersebut. Operasi tersebut sempat menewaskan tiga orang.

Selain itu, intelijen AS juga menjadi sorotan karena terbang di wilayah Venezuela, yang dianggap sebagai pelanggaran teritorial. Hal ini memicu protes dari pihak Venezuela.