
Emas Mengalami Peningkatan Signifikan di Pasar Modal
Emas kini menjadi perhatian utama masyarakat dunia. Tren harga emas yang mencapai rekor tertinggi (all time high/ATH) memberi sentimen positif terhadap saham-saham terkait emas di pasar modal. Harga emas saat ini mengalami kenaikan yang cukup signifikan, termasuk dalam pasar domestik.
Harga emas Antam baru-baru ini mencatatkan rekor baru dengan menembus angka Rp 2,2 juta per gram. Angka tersebut mencapai Rp 2.234.000 per gram pada Selasa (30/9/2025). Hal ini menunjukkan bahwa permintaan terhadap emas fisik semakin meningkat.
Menurut Vinko Satrio dari Kiwoom Sekuritas Indonesia, representatif Semarang, momentum ini memengaruhi minat investor terhadap saham-saham perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan emas. Perusahaan seperti Aneka Tambang (ANTM), Harta Dinata Abadi (HRTA), dan Archi Indonesia (ARCI) menjadi target investasi para pemain pasar modal.
“Khusus untuk Archi, kenaikannya sangat signifikan sejak awal tahun ini. Hal ini didorong oleh penemuan cadangan emas baru yang besar,” ujar Vinko.
Selain itu, Vinko menyebutkan bahwa baik investor pemula maupun berpengalaman kini lebih memperhatikan fundamental perusahaan. Masyarakat lebih familiar dengan emas fisik, sehingga ketika diberikan contoh saham emas, mereka merasa lebih mudah memahami dan tertarik untuk bergabung dalam pasar modal.
Investasi di Sektor Energi Baru
Selain saham emas, investor juga mulai melirik saham-saham yang terkait dengan pembiayaan energi baru. Salah satu contohnya adalah Patriot Bonds yang digunakan untuk proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSA). Menurut Vinko, saham-saham seperti Toba Bara (TOBA), Oasa (OASA), dan MHKI patut diperhatikan karena kenaikan harga sahamnya sejalan dengan wacana tersebut.
Pihak Kiwoom Sekuritas juga mengapresiasi upaya Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam memberikan edukasi literasi pasar modal. Edukasi ini membantu menghindari investor baru terjebak informasi yang tidak akurat atau menyesatkan.
Edukasi di Kalangan Mahasiswa
Kiwoom Sekuritas Semarang gencar melakukan edukasi ke berbagai kampus. Hasilnya, semakin banyak mahasiswa yang aktif dalam lomba trading atau memilih jalur sebagai investor jangka panjang.
“Sekarang mereka sudah bisa menentukan apakah ingin menjadi trader atau investor. Mereka tidak sekadar ikut-ikutan. Itu perkembangan positif,” tambah Vinko.
Dengan semakin tingginya minat terhadap emas dan saham terkait, pasar modal semakin dinamis. Investor kini lebih sadar akan pentingnya analisis fundamental dan edukasi yang memadai. Hal ini membuka peluang bagi masyarakat untuk membangun portofolio investasi yang lebih stabil dan berkelanjutan.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!