
Pergerakan Pasar Saham Amerika Serikat pada Hari Selasa
Pasar saham Amerika Serikat, yang sering disebut sebagai Wall Street, mengalami penurunan pada perdagangan yang berakhir pada hari Selasa waktu setempat. Penurunan ini terjadi meskipun sebelumnya pasar sempat mencatatkan keuntungan yang signifikan. Indeks S&P 500 mengalami penurunan sebesar 0,55 persen, dengan level penutupan di angka 6.656,92. Hal ini terjadi setelah indeks tersebut mencapai rekor tertinggi intraday sepanjang masa pada awal sesi dan mencatatkan penutupan rekor pada hari Senin.
Indeks Nasdaq Composite juga mengalami penurunan hampir 1 persen, menutup perdagangan di angka 22.573,47. Kerugian utama berasal dari saham-saham terkait kecerdasan buatan seperti Nvidia dan Amazon. Di sisi lain, indeks Dow Jones Industrial Average turun sebesar 88,76 poin atau 0,19 persen, berada pada posisi 46.292,78.
Saham Nvidia mengalami penurunan sebesar 2,8 persen setelah perusahaan chip tersebut mengumumkan investasi sebesar 100 miliar dolar AS di OpenAI. Investasi ini sebelumnya memberikan dorongan positif bagi saham Nvidia dan seluruh pasar ekuitas. Namun, kini para investor mulai mempertimbangkan ulang kesepakatan antara pelanggan dan pemasok karena kemiripannya dengan situasi yang terjadi pada gelembung dot-com.
Selain itu, investor juga mulai meragukan apakah ada cukup energi untuk mendukung rencana pertumbuhan kedua perusahaan AI terkemuka. Salah satunya adalah Oracle, yang naik lebih dari 50 persen dalam tiga bulan terakhir akibat prediksi penjualan AI yang optimis. Namun, saham Oracle kini turun sebesar 4,4 persen.
Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, memperdalam kekhawatiran tentang valuasi pasar saham. Ia menyatakan bahwa harga saham dinilai cukup tinggi. Selain itu, Powell juga mengisyaratkan bahwa jalur pemotongan suku bunga tidak jelas. Meskipun begitu, pasar secara keseluruhan berhasil meminimalkan kerugian. Saham Russell 2000, yang merupakan indeks saham perusahaan kecil, mencapai titik tertinggi sepanjang masa selama sesi tersebut. Hal ini didorong oleh antusiasme atas pemangkasan suku bunga The Fed minggu lalu. Namun, pada akhirnya, indeks ini ditutup melemah sebesar 0,2 persen.
Para investor saat ini sedang menantikan rilis data terkini mengenai indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi pada hari Jumat. Data ini menjadi ukuran inflasi utama yang digunakan oleh Fed. Selain itu, para pedagang juga sedang memantau meningkatnya kemungkinan penutupan pemerintah menjelang batas waktu 30 September. Hal ini terjadi setelah Senat pekan lalu menolak proposal Partai Republik dan Demokrat untuk setidaknya sementara mendanai pemerintah federal.
Pada hari Selasa, Donald Trump membatalkan rencana pertemuan minggu ini dengan para petinggi Demokrat di Kongres. Ia mengatakan bahwa tidak ada pertemuan yang mungkin produktif. Kebijakan ini menunjukkan ketegangan politik yang semakin memanas, yang dapat memengaruhi stabilitas pasar keuangan.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!