Pergerakan Indeks Bursa Wall Street
Indeks bursa Wall Street di Amerika Serikat (AS) mengalami kenaikan pada perdagangan Selasa (30/9), meskipun ada kekhawatiran terkait kemungkinan penutupan pemerintah. Penutupan pemerintah terjadi ketika kongres gagal menyepakati anggaran belanja yang diperlukan.
S&P 500 ditutup naik sebesar 0,41% di level 6.688,46 dan Nasdaq Composite meningkat 0,31% dengan penutupan di level 22.660,01. Sementara itu, Dow Jones Industrial Average naik 81,82 poin atau 0,18% menjadi 46.397,89, mencapai rekor penutupan tertinggi baru.
Pemerintah federal AS akan kehabisan dana pada tengah malam. Presiden Donald Trump menyampaikan pernyataannya tentang kemungkinan penutupan pemerintah. Ia mengatakan bahwa situasi ini tidak pasti, tetapi kemungkinan besar akan terjadi. Menurutnya, keputusan ada di tangan Pemimpin Senat Chuck Schumer dan Pemimpin DPR dari Partai Demokrat Hakeem Jeffries.
Jeffries menegaskan bahwa jika penutupan pemerintah benar-benar terjadi, maka hal tersebut merupakan keputusan Partai Republik. Meski begitu, investor saham tetap tenang menghadapi ancaman penutupan pemerintah. Berdasarkan pengalaman sebelumnya, penutupan pemerintah biasanya hanya berlangsung singkat, kurang dari dua minggu, dan dampaknya kecil terhadap pasar.
Namun, beberapa investor khawatir kali ini bisa berbeda, terutama jika Presiden Donald Trump benar-benar menjalankan rencana PHK massal pegawai federal atau jika penutupan pemerintah berlangsung lebih lama dari perkiraan.
Vital Knowledge, Adam Crisafulli menilai bahwa investor sudah memperhitungkan kemungkinan penutupan pemerintah di Washington. Menurutnya, para pemangku kepentingan tetap tenang untuk sementara waktu. Namun, jika penutupan pemerintah berlangsung lebih dari dua minggu, orang-orang akan mulai lebih khawatir.
Investor juga sedang menghadapi sejumlah risiko lain, seperti melambatnya pasar tenaga kerja, ancaman stagflasi, hingga valuasi saham yang dinilai terlalu tinggi. Jika pemerintah benar-benar tutup, Departemen Tenaga Kerja menyatakan bahwa data ketenagakerjaan September (nonfarm payrolls) tidak akan dirilis sesuai jadwal pada Jumat.
Kondisi ini juga berpotensi membuat lembaga pemeringkat meninjau ulang kekuatan kredit AS. Sebelumnya, Moody’s telah memangkas peringkat kredit negara tersebut pada Mei. Data tenaga kerja menjadi salah satu indikator penting yang dipantau oleh pelaku pasar untuk membaca arah ekonomi menjelang rapat kebijakan Federal Reserve pada Oktober.
Tekanan ekonomi semakin terlihat pada Selasa setelah indeks kepercayaan konsumen untuk September turun dan berada di bawah perkiraan. Pendiri sekaligus Kepala Strategi Pasar Pave Finance, Peter Corey, menilai bahwa penundaan rilis data ketenagakerjaan justru bisa menjadi angin segar bagi pasar. Ia menyebut bahwa laporan tersebut berpotensi menunjukkan penurunan jumlah tenaga kerja nonpertanian Agustus sebesar 22 ribu, bahkan mungkin jatuh di bawah nol.
“Penundaan akan menunda kekecewaan investor dan memberi kesempatan bagi pasar untuk menerima data positif lain dalam jangka pendek untuk meredam dampaknya,” kata Corey.
Di sisi lain, saham sektor perangkat lunak bergerak melemah pada Selasa. Saham Paychex turun lebih dari 1% setelah laporan keuangan kuartalan, sementara Salesforce anjlok 3,3%. Saat yang sama, saham Nvidia menjadi sorotan setelah naik seiring kabar bahwa mitranya, CoreWeave, menekan kontrak infrastruktur cloud kecerdasan buatan senilai US$ 14,2 miliar dengan Meta Platforms.
S&P 500 naik lebih dari 3% bulan ini, berlawanan dengan rata-rata penurunan 4,2% dalam lima tahun terakhir. Dow Jones bertambah hampir 2%, sedangkan Nasdaq memimpin dengan lonjakan 5,6%. Secara kuartanal, tren kenaikan masih kuat di Wall Street. S&P 500 naik hampir 8% sepanjang kuartal ketiga, sementara Nasdaq menguat lebih dari 11%. Dow Jones juga menguat lebih dari 5% sejak akhir Juni, menandai kenaikan kuartal kelima berturut-turut.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!