Wall Street Naik Didorong Saham Teknologi

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Indeks Wall Street Naik Meski Menghadapi Ketidakpastian

Indeks saham Amerika Serikat (AS) di pasar Wall Street ditutup pada posisi positif pada hari Senin (29/9). Peningkatan ini terjadi meskipun investor menghadapi berbagai tantangan, termasuk ketidakpastian mengenai potensi penutupan pemerintah dan pernyataan agresif dari pejabat Federal Reserve (The Fed).

Dow Jones Industrial Average (.DJI) berhasil naik sebesar 68,78 poin atau 0,15 persen menjadi 46.316,07. Sementara itu, S&P 500 (.SPX) meningkat 17,51 poin atau 0,26 persen dengan angka akhir 6.661,21. Nasdaq Composite (.IXIC) juga melonjak 107,09 poin atau 0,48 persen menjadi 22.591,15.

Penggerak utama kenaikan indeks berasal dari sektor teknologi. Investor memperkirakan pertumbuhan yang akan datang dari kecerdasan buatan dan harapan bahwa The Fed akan terus menurunkan suku bunga. Hal ini dilakukan karena adanya kekhawatiran inflasi yang muncul dari ketidakstabilan pasar tenaga kerja.

Fokus utama pasar saat ini adalah kebuntuan antara Partai Republik dan Demokrat dalam hal pendanaan pemerintah. Kebuntuan ini telah meningkatkan kemungkinan terjadinya penutupan pemerintah yang akan dimulai pada hari Rabu, yaitu awal tahun fiskal baru bagi AS.

Burns McKinney, manajer portofolio dari NFJ Investment Group di Dallas, Texas, menyatakan bahwa meskipun penutupan biasanya tidak langsung memengaruhi hasil perusahaan, ancaman yang mendekat bisa membatasi keuntungan dan membuat volume perdagangan tetap rendah. Ia menambahkan bahwa secara historis, penutupan pemerintah biasanya singkat dan tidak berdampak signifikan pada laba perusahaan. Oleh karena itu, investor cenderung lebih fokus pada masa depan.

Selain itu, para investor juga memantau komentar dari pembuat kebijakan The Fed. Mereka mencari tanda-tanda kekhawatiran terkait potensi hilangnya visibilitas ekonomi jika penutupan benar-benar terjadi.

Beth Hammack, presiden The Fed Cleveland, menyatakan bahwa bank sentral perlu mempertahankan kebijakan moneter yang ketat untuk mendinginkan inflasi. Di sisi lain, Alberto Musalem, presiden The Fed St. Louis, menyampaikan bahwa ia terbuka terhadap pemotongan suku bunga lebih lanjut, tetapi menekankan pentingnya menjaga suku bunga cukup tinggi untuk mengendalikan inflasi.

Menurut data FedWatch CME Group, peluang sekitar 89 persen untuk penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan berikutnya.

Di antara 11 sektor industri utama S&P 500, sembilan di antaranya mengalami kenaikan. Sektor energi menjadi yang paling tertinggal dengan penurunan 1,9 persen, setelah harga minyak turun lebih dari 3 persen. Sementara itu, sektor konsumen diskresioner mengalami kenaikan terbesar sebesar 0,6 persen.

Sektor teknologi menjadi yang paling dominan dalam kenaikan indeks. Perusahaan chip AI seperti Nvidia (NVDA.O) naik 2 persen, sedangkan Microsoft (MSFT.O) naik 0,6 persen. Saham Electronic Arts (EA.O) melonjak 4,5 persen setelah perusahaan tersebut setuju untuk menjadi perusahaan tertutup dalam kesepakatan senilai USD 55 miliar.

Lam Research (LRCX.O) meningkat 2 persen setelah Deutsche Bank menaikkan peringkat perusahaan tersebut menjadi "beli". AppLovin (APP.O) mencetak rekor tertinggi sebelum ditutup naik 6,3 persen pada USD 712,36, yang memberikan kontribusi besar bagi S&P 500. Morgan Stanley menaikkan target harga saham tersebut menjadi USD 750 dari USD 480.

Setelah Presiden AS Donald Trump membagikan video pada hari Minggu yang mempromosikan manfaat kesehatan cannabidiol, saham perusahaan terkait ganja yang terdaftar di AS mengalami kenaikan. Canopy Growth melonjak 17 persen menjadi USD 1,57, sementara Cronos Group naik hampir 13 persen menjadi USD 2,97. Tilray Brands (TLRY.O) melonjak 60,9 persen menjadi USD 1,85.