Camat Sungai Bahar Minta Maaf, Insiden Drumband di Lagu Ultah Menimbulkan Trauma

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Insiden Menyedihkan yang Mengguncang Semangat Anak-Anak Drumband

Insiden yang menimpa tim drumband dari MTsN 7 Sungai Bahar, Muaro Jambi, telah menjadi perhatian masyarakat luas. Kejadian ini terjadi saat anak-anak sedang tampil dalam perayaan HUT ke-80 Kemerdekaan RI. Aksi spontan dari panitia pawai yang memutar lagu ulang tahun di tengah penampilan mereka viral di media sosial dan memicu reaksi keras dari berbagai kalangan.

Para siswa yang sudah berlatih keras untuk tampil maksimal merasa kecewa berat. Mereka merasa usaha mereka tidak dihargai dengan baik. Hal ini juga menimbulkan empati dan kecaman dari masyarakat yang melihat bagaimana semangat anak-anak bisa terganggu hanya karena kesalahan yang seharusnya dapat dihindari.

Ketua I DPRD Provinsi Jambi, Ivan Wirata, menyampaikan kekecewaannya atas kejadian tersebut. Sebagai Ketua Umum Persatuan Drum Band Indonesia (PDBI) Provinsi Jambi, ia menilai insiden ini sangat disayangkan dan berpotensi menimbulkan trauma serta mengurangi semangat anak-anak dalam mengekspresikan kreativitas mereka.

Ivan menegaskan bahwa hal ini harus segera ditindaklanjuti. Ia meminta Bupati Muaro Jambi, Bambang Bayu Suseno, agar segera mengambil langkah bijak. Dalam pernyataannya, Ivan menyampaikan bahwa ia percaya Bupati akan bertindak dengan tepat. Ia juga meminta adanya klarifikasi terutama dari camat dan Kadis Pendidikan yang juga menjabat sebagai Ketua PDBI Muaro Jambi.

Menurut Ivan, mungkin saja ada miskomunikasi antara pihak camat dan stafnya. Namun, apapun alasannya, kejadian seperti ini tidak boleh terulang kembali karena berdampak pada moral dan semangat anak-anak.

Langkah yang Diambil oleh Ketua DPRD

Lebih lanjut, Ivan mengungkapkan niatnya untuk mengunjungi langsung para anggota drumband dari MTsN 7 Sungai Bahar. Tujuan dari kunjungan ini adalah untuk memastikan bahwa dampak psikologis yang mungkin dialami anak-anak setelah kejadian itu dapat diperhatikan.

Ivan menegaskan bahwa insiden ini lebih dari sekadar masalah teknis. Ini adalah peristiwa yang berkaitan dengan rasa keadilan dan penghargaan terhadap usaha para pelajar. “Kasihan mereka. Jangan sampai semangat mereka pupus hanya karena keteledoran orang dewasa,” ujarnya.

Tanggapan Camat Sungai Bahar

Camat Sungai Bahar, Agus Riadi, akhirnya memberikan tanggapan atas kejadian yang menuai kritik tajam. Ia menjelaskan bahwa kejutan berupa pemutaran lagu ulang tahun sebenarnya merupakan bentuk apresiasi dari para atlet voli di Kecamatan Sekernan, yang baru saja meraih juara di ajang Piala Kapolres Cup.

Agus mengakui bahwa momen tersebut memang tidak tepat waktu. Ia juga menyatakan permohonan maaf secara terbuka. “Saya minta maaf sebesar-besarnya. Saya tidak menyalahkan siapa pun. Ini murni kesalahan kami,” ucapnya.

Sebagai bentuk tanggung jawab, Agus berjanji akan membuat video klarifikasi resmi bersama pihak sekolah MTsN 7, guru, siswa, serta pengawas sekolah pada Selasa, 19 Agustus 2025.

Reaksi Publik yang Tidak Puas

Sejak video insiden ini menyebar di media sosial, publik menunjukkan reaksi keras. Banyak orangtua siswa dan warganet menyuarakan kekecewaannya, merasa panitia tidak profesional dan tidak menghargai perjuangan anak-anak.

Ada yang menyoroti bagaimana anak-anak harus berlatih berhari-hari di bawah panas matahari hanya untuk dibatalkan secara tidak hormat. Komentar-komentar menyentuh pun bermunculan:

“Anak-anak sudah latihan, berpanas-panasan, menyiapkan penampilan dengan penuh semangat. Tapi justru dihentikan oleh hal yang sangat sepele. Di mana penghargaan untuk kerja keras mereka?”

Ada pula warganet yang menyinggung aspek moral dan etika acara:

“Acara kenegaraan dikalahkan oleh perayaan pribadi. Padahal anak-anak itu adalah tamu undangan resmi. Ini mencederai makna kemerdekaan.”

Pentingnya Etika dan Empati

Insiden ini membuka mata banyak pihak bahwa dalam mengadakan acara, terutama yang bersifat publik dan melibatkan anak-anak, dibutuhkan ketepatan waktu, kepekaan sosial, dan penghargaan terhadap usaha orang lain.

Panitia boleh saja memberikan kejutan atau merayakan sesuatu, namun harus bisa membaca situasi dan mempertimbangkan pihak-pihak lain yang sedang tampil.

Tak sedikit warganet yang menyampaikan harapan agar anak-anak dari MTsN 7 tidak kehilangan semangat:

“Semangat ya, anak-anak! Kalian sudah luar biasa. Jangan biarkan satu kejadian meruntuhkan semangat kalian. Kalian tetap membanggakan!” tulis salah satu pengguna Facebook.