
Kebiasaan Karnaval Sound System di Desa Gedangsewu, Kediri
Karnaval sound system yang rutin digelar setiap tahun di Desa Gedangsewu, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri kembali menjadi perhatian masyarakat. Kejadian menarik terjadi saat acara berlangsung pada Sabtu (23/8/2025) sore. Sebuah video viral di media sosial menunjukkan bagaimana genteng rumah salah satu warga jatuh saat rombongan sound system melintas.
Video dengan durasi 1 menit 21 detik tersebut memperlihatkan suasana karnaval yang penuh semangat. Saat barisan sound system dengan volume tinggi melewati area permukiman, tiba-tiba genteng dari sebuah rumah terlepas dan jatuh ke tanah. Seorang perempuan berbaju merah, yang diduga merupakan pemilik rumah, langsung bereaksi. Ia tampak mempertanyakan kerusakan yang terjadi kepada salah satu peserta karnaval.
Peserta tersebut kemudian menyarankan agar perempuan itu melaporkan kejadian tersebut kepada panitia acara dan Kepala Desa setempat. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun insiden terjadi, para peserta karnaval tetap bersikap profesional dan mencari solusi secara baik.
Kepala Desa Gedangsewu, Ruslan Abdul Gani, mengonfirmasi adanya kejadian tersebut. Menurutnya, insiden terjadi saat karnaval sound system dalam rangka memperingati HUT ke-80 RI. "Yang lainnya aman, hanya rumah tersebut yang gentengnya jatuh," ujarnya.
Ia juga menyampaikan bahwa kegiatan ini memberikan dampak positif bagi UMKM di desa. "Kalau tidak ada acara seperti ini, UMKM tidak meningkat," tambahnya. Dalam waktu singkat, panitia PHBN Desa Gedangsewu bersama perangkat desa, Babinsa, Bhabinkamtibmas, serta perwakilan peserta karnaval langsung datang ke rumah Sunarti, pemilik rumah yang rusak.
Proses perbaikan genteng yang rusak dilakukan oleh panitia. Mereka bertanggung jawab atas kerusakan tersebut dan sudah diperbaiki pada hari berikutnya. "Untuk masalah tersebut langsung diselesaikan di tempat," jelas Ruslan.
Pihak desa sebelumnya telah mempersiapkan segala kemungkinan dampak dari kegiatan karnaval sound system. Menurut Cak Rus, hal ini merupakan konsekuensi dari acara yang selalu ramai dan melibatkan banyak warga. "Ini hal yang biasa. Kalau dilihat dari sisi positif, banyak UMKM yang ikut terlibat dan merasakan keuntungan dari acara ini," katanya.
Selain itu, Kapolsek Pare, AKP Rudi Darmawan, menyatakan bahwa pihak kepolisian dan TNI turut mendampingi proses mediasi antara pemilik rumah dan panitia. Ia menegaskan bahwa kedua pihak sepakat menyelesaikan persoalan secara kekeluargaan. "Sudah damai dan diselesaikan dengan kekeluargaan. Panitia juga langsung memperbaiki genteng yang rusak," tegas AKP Rudi.
Acara karnaval sound system di Desa Gedangsewu sendiri rutin digelar setiap tahun. Pada 2025 ini, acara berlangsung hingga malam pukul 22.00 WIB sesuai SE Pemkab Kediri. Dari laporan yang diterima, hanya satu rumah warga yang mengalami kerusakan, dan itupun tidak parah karena hanya beberapa genteng yang jatuh.
Dengan adanya penyelesaian yang cepat dan damai, acara karnaval sound system tetap menjadi momen yang dinantikan oleh warga. Meski ada risiko, kegiatan ini tetap dianggap sebagai bentuk partisipasi masyarakat dalam merayakan momen penting nasional.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!