
Sekolah sebagai Tempat yang Aman, Tapi Video Viral Mengguncang
Sekolah seharusnya menjadi tempat yang aman bagi siswa untuk belajar dan berkembang. Namun, kejadian yang terjadi di SDN 9 Kedondong, Kabupaten Pesawaran, Lampung, mengguncang publik setelah video viral menunjukkan seorang guru hampir mencekik seorang murid saat upacara bendera berlangsung.
Video tersebut memperlihatkan suasana yang sangat mencekam, hingga membuat barisan siswa bubar dan para guru lain berusaha menghentikan perilaku guru tersebut. Insiden ini terjadi pada Senin (28/7/2025) dan telah mendapat perhatian dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesawaran.
Kronologi Kejadian yang Viral
Pada saat upacara bendera berlangsung di SDN 9 Kedondong, seorang guru perempuan bernama Harmini tiba-tiba marah dan berusaha mencekik salah satu siswa. Peristiwa ini menimbulkan kepanikan di antara para siswa dan guru yang ada di lokasi.
Harmini juga melakukan intimidasi kepada guru-guru lain yang hadir di lokasi, tanpa alasan yang jelas. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pesawaran telah membenarkan bahwa insiden ini benar-benar terjadi, bukan rekayasa atau video lama.
Pelaku Bukan Guru di Sekolah Tersebut
Setelah dilakukan klarifikasi, diketahui bahwa Harmini bukanlah guru yang mengajar di SDN 9 Kedondong. Ia justru tercatat sebagai guru di SDN 5 Kedondong. Pada hari kejadian, ia datang dan ikut bertugas di sekolah yang salah.
Kehadiran Harmini yang tidak terduga membuat para guru di SDN 9 Kedondong kaget. Akibatnya, insiden yang viral pun terjadi dan menarik perhatian banyak pihak.
Sanksi dan Tindak Lanjut untuk Pelaku
Sebagai tindak lanjut, Harmini dikenai sanksi berupa skorsing dari aktivitas mengajar sejak 1 Agustus 2025. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pesawaran menyatakan bahwa ia sementara waktu tidak diperkenankan menjalankan tugas karena tindakannya yang dianggap tidak mencerminkan perilaku seorang pendidik.
Hasil penelusuran juga menunjukkan bahwa Harmini diduga memiliki riwayat gangguan kejiwaan. Informasi ini diperoleh dari beberapa orang terdekatnya. Saat ini, pihak terkait masih menunggu hasil pemeriksaan medis oleh tim dokter dari Rumah Sakit Jiwa Provinsi Lampung.
Selain itu, sekolah diminta memberikan pendampingan psikologis bagi siswa yang menjadi korban. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pesawaran menegaskan komitmennya untuk terus menjaga keamanan dan kenyamanan siswa serta guru, serta melindungi mereka dari hal-hal yang berpotensi merugikan maupun mengancam keselamatan.
Kesimpulan
Insiden ini menjadi peringatan penting bagi seluruh institusi pendidikan tentang pentingnya pengawasan dan perlindungan terhadap siswa dan guru. Selain itu, kejadian ini juga menyoroti pentingnya kesiapan mental dan emosional para pendidik dalam menjalankan tugasnya.
Dengan adanya tindakan tegas terhadap pelaku dan langkah-langkah preventif, diharapkan kejadian serupa dapat diminimalisir di masa depan.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!