
Perbedaan Jadwal Hari Raya Idul Fitri 2026 antara Pemerintah dan Muhammadiyah
Tahun 2026 akan menjadi tahun yang menarik dalam hal perayaan hari besar keagamaan, khususnya terkait Hari Raya Idul Fitri. Terdapat kemungkinan perbedaan tanggal antara jadwal yang ditetapkan oleh pemerintah dan versi yang dikeluarkan oleh organisasi seperti Muhammadiyah. Berikut penjelasan lengkap mengenai jadwal libur nasional, cuti bersama, serta perhitungan awal puasa dan Idul Fitri berdasarkan kedua sumber tersebut.
Jadwal Libur Nasional Tahun 2026
Pemerintah Indonesia telah menetapkan total 17 hari libur nasional untuk tahun 2026. Beberapa di antaranya meliputi:
- 1 Januari 2026: Tahun Baru Masehi
- 16 Januari 2026: Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW
- 17 Februari 2026: Tahun Baru Imlek 2577 Kongzili
- 19 Maret 2026: Hari Suci Nyepi
- 21-22 Maret 2026: Idul Fitri 1447 Hijriah
- 3 April 2026: Wafat Yesus Kristus
- 5 April 2026: Hari Kebangkitan Yesus Kristus (Paskah)
- 1 Mei 2026: Hari Buruh Internasional
- 14 Mei 2026: Kenaikan Yesus Kristus
- 27 Mei 2026: Idul Adha 1447 Hijriah
- 31 Mei 2026: Hari Raya Waisak 2570 BE
- 1 Juni 2026: Hari Lahir Pancasila
- 16 Juni 2026: 1 Muharram Tahun Baru Islam 1448 Hijriah
- 17 Agustus 2026: Proklamasi Kemerdekaan
- 25 Agustus 2026: Maulid Nabi Muhammad SAW
- 25 Desember 2026: Kelahiran Yesus Kristus (Hari Natal)
Cuti Bersama Tahun 2026
Selain libur nasional, pemerintah juga menetapkan delapan hari cuti bersama yang ditempatkan di sekitar hari besar keagamaan dan nasional. Daftar cuti bersama tahun 2026 adalah sebagai berikut:
- 16 Februari 2026: Cuti bersama Tahun Baru Imlek 2577 Kongzili
- 18 Maret 2026: Cuti bersama Hari Suci Nyepi
- 20, 23, 24 Maret 2026: Cuti bersama Idul Fitri 1447 Hijriah
- 15 Mei 2026: Cuti bersama Kenaikan Yesus Kristus
- 28 Mei 2026: Cuti bersama Idul Adha 1447 Hijriah
- 24 Desember 2026: Cuti bersama Kelahiran Yesus Kristus (Hari Natal)
Perhitungan Awal Puasa dan Idul Fitri Menurut Muhammadiyah
Sementara itu, Muhammadiyah melalui Majelis Tarjih dan Tajdid telah menetapkan bahwa awal Ramadhan 1447 Hijriyah jatuh pada Rabu Legi, 18 Februari 2026. Hal ini dilakukan setelah dilakukan validasi ulang berdasarkan data astronomi terbaru dan menggunakan teknologi canggih dari sistem HisabMu.
HisabMu adalah sistem hisab modern berbasis astronomi digital yang dikembangkan oleh Muhammadiyah Software Labs. Sistem ini dirancang agar posisi benda langit dapat dihitung secara akurat, sehingga penetapan awal bulan Hijriyah bisa diprediksi secara global.
Berdasarkan hasil perhitungan HisabMu, wilayah barat laut Amerika Serikat—termasuk kota seperti Chevak, Tununak, dan Hooper Bay di Alaska—memenuhi seluruh syarat yang ditetapkan dalam Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) milik Muhammadiyah. Dari sinilah ditetapkan bahwa awal Ramadhan 1447 H adalah Rabu, 18 Februari 2026.
Perbedaan dengan Versi Pemerintah
Menurut rencana pemerintah, Hari Raya Idul Fitri 1447 Hijriah akan jatuh pada 21-22 Maret 2026. Namun, versi Muhammadiyah menyatakan bahwa Idul Fitri akan dirayakan pada 20 Maret 2026. Perbedaan ini bisa terjadi karena perbedaan metode pengamatan hilal dan perhitungan astronomi.
Pemerintah Indonesia masih menunggu hasil Sidang Isbat untuk menentukan secara resmi kapan awal puasa dimulai dan Hari Raya Idul Fitri. Sidang Isbat biasanya melibatkan Majelis Ulama Indonesia (MUI), para ahli falak, dan lembaga terkait lainnya. Tujuan utamanya adalah menjaga keseragaman pelaksanaan puasa di seluruh Indonesia.
Dengan adanya perbedaan tanggal antara pemerintah dan Muhammadiyah, masyarakat diharapkan tetap memperhatikan keputusan resmi yang dikeluarkan oleh pihak berwenang guna menghindari kebingungan dalam merayakan hari besar keagamaan.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!