Jaga Ekonomi, LPS Turunkan Bunga Penjaminan Mulai 1 Oktober 2025

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Jaga Ekonomi, LPS Turunkan Bunga Penjaminan Mulai 1 Oktober 2025

Penurunan Suku Bunga Penjaminan Simpanan di Indonesia

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengambil keputusan penting terkait penurunan Tingkat Bunga Penjaminan (TBP) untuk periode reguler September 2025. Keputusan ini diumumkan dalam Rapat Dewan Komisioner (RDK) LPS pada Senin, 22 September 2025. Dengan adanya penurunan ini, nasabah akan mendapatkan manfaat dari pengurangan biaya simpanan yang diberikan oleh bank.

Perubahan TBP untuk Berbagai Jenis Simpanan

TBP simpanan rupiah di bank umum turun menjadi 3,50 persen. Sementara itu, di Bank Perkreditan Rakyat (BPR), tingkat bunga penjaminan naik sedikit menjadi 6,00 persen. Untuk simpanan valuta asing di bank umum, TBP juga mengalami penurunan menjadi 2,00 persen. Kebijakan ini akan berlaku mulai 1 Oktober 2025 hingga 31 Januari 2026.

Plt Ketua Dewan Komisioner LPS, Didik Madiyono, menjelaskan bahwa langkah ini dilakukan sebagai upaya menjaga momentum pertumbuhan ekonomi domestik yang masih relatif stabil, namun perlu diperkuat lebih lanjut. Ia menunjukkan data indeks kepercayaan konsumen (IKK) yang mencatat angka 94,0 pada Agustus 2025, yang masih di bawah level optimal. Selain itu, Indeks Penjualan Riil (IPR) hanya tumbuh sebesar 2,7 persen secara year on year.

Pertumbuhan Kredit dan Stabilitas Perbankan

Meskipun kondisi ekonomi belum sepenuhnya optimal, pertumbuhan kredit belum mencapai potensi maksimal, terutama di sektor padat karya seperti Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Didik menekankan pentingnya sinergi antar stakeholder dalam memperkuat pertumbuhan kredit tersebut.

Data Agustus 2025 menunjukkan pertumbuhan kredit perbankan sebesar 7,56 persen year on year. Dana Pihak Ketiga (DPK) juga meningkat sebesar 8,51 persen yoy. Kredit investasi korporasi tercatat tumbuh tinggi sebesar 13,9 persen yoy. Likuiditas perbankan dinilai aman dengan rasio AL/NCD mencapai 120,24 persen, jauh di atas threshold 50 persen. Rasio AL/DPK juga stabil di angka 27,25 persen, dengan threshold 10 persen.

Selain itu, rasio kredit bermasalah (NPL) tetap terjaga di level 2,28 persen, sementara Loan at Risk (LaR) turun menjadi 9,73 persen. Hal ini menunjukkan bahwa sistem perbankan Indonesia tetap stabil dan dapat dipercaya.

Cakupan Penjaminan Simpanan Nasabah

LPS memastikan bahwa cakupan penjaminan simpanan nasabah tetap terjaga di atas 90 persen sesuai dengan amanat undang-undang. Pada Agustus 2025, rekening yang dijamin penuh hingga Rp2 miliar di bank umum mencapai 99,94 persen atau sebanyak 651,58 juta rekening. Di BPR/BPRS, jumlah rekening yang dijamin penuh mencapai 99,97 persen atau sebanyak 15,79 juta rekening.

Perkembangan Suku Bunga Pasar

LPS mencatat bahwa suku bunga pasar simpanan rupiah pada September 2025 turun sebesar 8 bps menjadi 3,37 persen. Sementara itu, suku bunga simpanan valuta asing turun menjadi 2,04 persen.

Didik mengingatkan agar bank tetap transparan dalam menyampaikan informasi TBP kepada nasabah melalui berbagai media komunikasi. Ia menegaskan bahwa dalam rangka memperkuat perlindungan dana nasabah serta menjaga kepercayaan deposan, bank harus memperhatikan ketentuan Tingkat Bunga Penjaminan dalam penghimpunan dana.