
Perjalanan Berat Membawa Jenazah ke Rumah Duka di Hutan
Beberapa waktu lalu, sebuah video yang menunjukkan perjalanan membawa jenazah melalui jalur yang sangat rusak viral di media sosial. Kejadian ini terjadi di Kecamatan Pinogu, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo. Warga setempat, Peo Samania, harus membawa jenazah kakaknya dari Rumah Sakit Toto ke rumah duka yang berada di dalam hutan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone.
Perjalanan tersebut memakan waktu sekitar lima jam. Jalannya sangat sulit karena kondisi jalan yang tidak memadai. Jalan yang dilalui berupa tanah becek dan banyak lubang yang dalam. Daerah ini dikenal sebagai enclave, yaitu wilayah yang dikelilingi oleh hutan. Sehingga, fasilitas umum seperti rumah sakit masih jarang tersedia di sini.
Warga yang membutuhkan pengobatan harus dibawa keluar kecamatan dengan melewati hutan. Pada kasus ini, almarhum Nandar Samania dirawat selama empat hari di Rumah Sakit Toto sebelum akhirnya meninggal dunia. Jenazah kemudian dibawa menggunakan mobil ambulans hingga ke Desa Poduwoma, Kecamatan Suwawa Timur.
Setelah itu, jenazah dibawa dengan motor melalui jembatan gantung. Peo Samania mengemudikan motor yang telah dimodifikasi khusus untuk menembus hutan. Ia juga didampingi oleh beberapa kerabat lainnya yang membawa motor masing-masing. Perjalanan ini penuh tantangan, termasuk menghadapi pohon tumbang dan jalan yang sering longsor.
Jalan yang dilalui bukan jalan aspal, melainkan jalan tanah yang basah dan licin. Setiap motor yang digunakan pasti membawa alat bengkel sebagai persiapan jika terjadi kerusakan di tengah hutan. Meski begitu, perjalanan tetap menjadi tantangan besar bagi para tukang ojek setempat.
Sesampainya di Desa Tilonggibila, jenazah Nandar langsung disambut oleh keluarga dengan lantunan tahlil dan isak tangis. Keranda yang sudah dihias menanti di halaman rumah, serta dua payung siap digunakan untuk mengantarkan ke kubur. Jenazah yang telah dipakaikan jas hujan plastik diturunkan pelan-pelan dari motor sebelum disemayamkan di dalam rumah.
Kejadian seperti ini bukanlah yang pertama kali terjadi di Kecamatan Pinogu. Sebelumnya, warga seringkali mengalami situasi serupa, baik saat berobat ke rumah sakit maupun pulang dalam kondisi meninggal dunia melalui jalan yang sama. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya pembangunan infrastruktur di daerah-daerah terpencil seperti ini.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!