
Pesta Ulang Tahun Provinsi Babel Dibatalkan, Anggaran Dialihkan untuk Kesejahteraan Petani
Pesta perayaan ulang tahun Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang awalnya direncanakan pada November 2025 dibatalkan. Pengambilan keputusan ini dilakukan setelah anggaran yang seharusnya digunakan untuk pesta dialihkan guna menyerap hasil panen padi dari Desa Rias, Bangka Selatan.
Desa Rias merupakan salah satu sentra produksi padi sawah di wilayah Provinsi Bangka Belitung. Wilayah ini juga menjadi bagian dari program cetak sawah nasional. Dengan posisi strategis dan potensi pertanian yang tinggi, desa ini menjadi prioritas dalam upaya memastikan ketersediaan pangan di daerah tersebut.
Sebelumnya, para petani mengeluh karena Bulog menghentikan pembelian gabah dengan alasan target nasional sebesar 3 juta ton telah tercapai. Hal ini menyebabkan kesulitan bagi petani yang sedang mencari pasar untuk menjual hasil panen mereka.
Kepala Biro Pemerintahan Provinsi Bangka Belitung, Kurniawan, menjelaskan bahwa pengalihan anggaran dilakukan berdasarkan instruksi langsung dari Gubernur Babel Hidayat Arsani. Ia menyatakan bahwa malam puncak perayaan HUT ke-25 provinsi tidak lagi dilaksanakan.
“Malam puncak HUT ke-25 provinsi ditiadakan,” ujar Kurniawan dalam keterangan tertulis, Selasa (23/9/2025).
Meski besaran anggaran yang dialihkan belum dirinci secara spesifik, diperkirakan anggaran tersebut mampu menyerap sekitar 12,5 ton gabah dari petani. Hasil panen ini akan diolah menjadi paket sembako yang kemudian dibagikan kepada masyarakat.
“Nanti akan digabung dengan bahan pokok lain, yang kami hitung akan disiapkan 2.525 paket sembako untuk masyarakat Babel,” tambah Kurniawan.
Kebijakan ini diambil sebagai bentuk respons pemerintah daerah terhadap situasi sosial dan kondisi ekonomi yang sedang tidak stabil. Dengan mengalihkan anggaran, pemerintah berupaya meningkatkan kesejahteraan petani lokal serta memenuhi kebutuhan pangan masyarakat yang kurang mampu.
Provinsi Bangka Belitung, yang dikenal dengan julukan Negeri Serumpun Sebalai, memiliki kekayaan sumber daya alam dan potensi pertanian yang cukup besar. Namun, tantangan seperti fluktuasi harga, keterbatasan pasar, dan ketidakpastian iklim sering kali menghambat perkembangan sektor pertanian.
Dengan pengalihan anggaran ini, diharapkan dapat memberikan solusi jangka pendek sekaligus membuka peluang baru bagi petani untuk menjual hasil panen mereka. Selain itu, kebijakan ini juga menjadi langkah strategis dalam memperkuat ketahanan pangan di tengah situasi ekonomi yang sedang tidak menentu.
Tindakan ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk lebih proaktif dalam menangani isu-isu yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat. Dengan mengutamakan kebutuhan dasar warga, pemerintah berupaya menciptakan lingkungan yang lebih baik dan stabil bagi seluruh lapisan masyarakat.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!