UMKM, Desa, dan Kopdes Jadi Penggerak Ekonomi 2026, Ini Strategi Pemerintah

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Pemerintah Berkomitmen untuk Menjadikan Desa, Koperasi, dan UMKM sebagai Penggerak Ekonomi Nasional

Pemerintah Indonesia telah menetapkan desa, Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes), serta Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai motor utama penggerak ekonomi nasional pada tahun 2026. Hal ini tercantum dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2026 yang menjadi dasar kebijakan pemerintah dalam mengembangkan sektor-sektor strategis.

Salah satu program unggulan yang mendapat perhatian khusus adalah keterlibatan UMKM dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program ini dirancang untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) sejak usia dini, tetapi juga memberi ruang bagi pelaku UMKM untuk menjadi bagian dari rantai pasok, mulai dari hulu hingga hilir. Pemerintah berkomitmen agar pelibatan pelaku usaha mikro tidak hanya bersifat simbolis, melainkan terintegrasi dalam ekosistem yang berkelanjutan. Dengan demikian, manfaat program MBG diharapkan memiliki dampak ganda, yaitu anak-anak mendapat akses gizi yang baik, sementara pelaku UMKM memperoleh pasar yang lebih luas sekaligus peluang untuk meningkatkan kesejahteraan.

Selain itu, pemerintah juga menyiapkan platform SAPA UMKM yang bertujuan menjadi pusat layanan terpadu bagi pengusaha kecil dan menengah. Platform ini akan mengintegrasikan berbagai layanan lintas kementerian maupun non-pemerintah, seperti akses pembiayaan, legalitas, pelatihan, pemasaran, hingga ekspor. Kehadiran basis data tunggal UMKM yang terhubung dengan platform ini memungkinkan pemantauan perkembangan usaha secara real-time, sekaligus memudahkan penyusunan kebijakan yang lebih tepat sasaran. Dengan dukungan aplikasi mobile dan website, layanan ini diharapkan mampu menjangkau pelaku usaha hingga ke pelosok desa, memastikan inklusivitas serta efisiensi ekosistem UMKM di era digital.

Program Lain yang Jadi Prioritas

Program lain yang menjadi prioritas adalah Kartu Usaha Produktif, yang merupakan bagian dari agenda besar RPJMN 2025–2029. Kartu ini dirancang untuk memperkuat kapasitas pelaku usaha sekaligus menjadi instrumen dalam upaya pemberantasan kemiskinan absolut. Pemerintah menekankan pentingnya sinergi lintas kementerian agar kartu usaha benar-benar menjadi solusi bagi pekerja dan pelaku usaha kecil, bukan sekadar instrumen administratif.

Strategi pengembangan koperasi dan UMKM pada 2026 juga mencakup modernisasi rumah produksi bersama, pendirian pabrik minyak makan merah, korporatisasi petani, serta pembiayaan inovatif berbasis klaster. Ada pula program SOLUSI (Solar untuk Koperasi Nelayan) untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan melalui akses pasar dan permodalan, hingga entrepreneur hub (e-Hub) sebagai wadah pengembangan startup dan wirausaha muda.

Reformasi Badan Layanan Umum (BLU) turut dilakukan dengan memperkuat peran LPDB-KUKM sebagai penyedia pembiayaan dan SMESCO sebagai pusat unggulan produk UMKM. Selain itu, dukungan untuk pembangunan desa juga mendapat porsi penting melalui dana desa. Instrumen ini diarahkan bukan hanya untuk infrastruktur, tetapi juga mendukung lembaga ekonomi desa dan program strategis seperti Koperasi Desa Merah Putih. Skema tersebut bahkan memungkinkan dana desa digunakan sebagai penjamin pinjaman koperasi, demi menjaga kualitas aset pemberi pinjaman dan memperkuat ekosistem ekonomi lokal.

Dukungan Finansial yang Lebih Luas

Di luar belanja kementerian, dukungan juga diberikan melalui pembiayaan dengan mekanisme investasi pemerintah non-permanen. Skema ini mengacu pada regulasi yang memungkinkan penyediaan bantuan likuiditas, sehingga desa, koperasi, dan UMKM memiliki ruang lebih besar dalam mengakses pendanaan.

Dengan strategi yang terintegrasi, pemerintah menegaskan bahwa pembangunan ekonomi 2026 tidak lagi bertumpu pada sektor besar semata, melainkan dimulai dari desa dan pelaku usaha kecil. Pertanyaannya, apakah program-program ambisius ini mampu diterjemahkan menjadi implementasi nyata di lapangan? Publik kini menunggu bukti, bukan sekadar janji, bahwa desa, koperasi, dan UMKM benar-benar menjadi pilar kuat perekonomian Indonesia.