Video Viral di Sulut: Menantu Usir Mertua Setelah 18 Tahun, Ini Penyebabnya?

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Video Viral yang Memicu Perdebatan di Media Sosial

Sebuah video yang viral di media sosial menampilkan seorang wanita yang meminta mertuanya untuk pergi dari rumahnya. Rekaman tersebut berdurasi hampir tiga menit dan awalnya diunggah oleh akun X (Twitter) @heraloebss pada Minggu, 24 Agustus 2025. Tidak lama setelah unggahan tersebut, video ini langsung menjadi topik pembicaraan hangat di jagat maya.

Dalam keterangan video, terdapat kalimat yang mengejutkan dan mengundang banyak tanggapan: "18 tahun lalu, mertua usir menantu karena miskin. Kini setelah sukses, giliran menantu balas usir mertuanya." Unggahan ini telah ditonton lebih dari 95 ribu kali hanya dalam hitungan jam dan menuai ribuan komentar dari warganet.

Kronologi Video yang Viral

Wanita dalam video tersebut dikenal dengan nama Sherly. Dengan suara yang keras dan penuh emosi, ia meminta mertuanya segera meninggalkan rumahnya. Selain itu, ia juga menggunakan kata-kata kasar dan makian, yang menunjukkan betapa dalam luka yang ia alami selama bertahun-tahun.

Sherly bahkan menyatakan bahwa ia tidak lagi menganggap mertuanya sebagai bagian dari keluarga. Ia melarang keras mertuanya untuk datang kembali ke rumahnya, meskipun hanya sekadar berkunjung. Adegan ini membuat banyak penonton terkejut, namun setelah kisah lama terungkap, sejumlah orang mulai memahami alasan di balik kemarahan Sherly.

Akar Masalah Sejak Tahun 2007

Konflik antara Sherly dan mertuanya ternyata bermula pada tahun 2007. Saat itu, Sherly yang baru menikah hidup dalam kondisi ekonomi yang pas-pasan bersama suaminya. Hubungan rumah tangga mereka ditentang oleh sang mertua karena merasa Sherly tidak layak secara ekonomi.

Penolakan tersebut berujung pada tindakan ekstrem: Sherly, suaminya, dan anak mereka yang masih kecil diusir dari rumah keluarga. Bahkan, cucu sang mertua kabarnya tidak diakui. Perlakuan tersebut menimbulkan luka mendalam dan trauma yang membekas hingga saat ini.

Seiring waktu, Sherly dan suaminya berusaha bangkit. Mereka bekerja keras hingga akhirnya mampu membangun kehidupan yang lebih baik. Rumah sendiri, perekonomian mapan, dan keberhasilan menjadi bagian dari perjalanan panjang pasangan itu. Namun, luka masa lalu tidak pernah benar-benar sembuh.

Puncak Konflik di Tahun 2025

Pada tahun 2025, sang mertua datang berkunjung dengan tujuan disebut hanya ingin melihat anaknya. Namun, bagi Sherly, kehadiran tersebut justru membuka kembali ingatan pahit. Dalam video, ia meluapkan kemarahan dengan kalimat tegas:

"Bukan cuma di film Indosiar ada, di kehidupan nyata juga ada. Mau tunggu Tuhan balas itu lama, jadi saya balas sendiri."

Ucapan itu memperlihatkan bahwa dendam 18 tahun lalu akhirnya meledak.

Reaksi Publik: Terbelah Antara Pro dan Kontra

Video viral ini menuai perdebatan warganet. Sebagian mendukung Sherly dengan alasan rasa sakit di masa lalu wajar membuatnya bersikap keras. Namun, tak sedikit pula yang menilai tindakannya berlebihan. Menurut mereka, bagaimanapun juga mertua tetap orang tua yang seharusnya dihormati.

Ada pula komentar netral yang mengingatkan bahwa usia tua tidak otomatis menjadikan seseorang benar. Perdebatan ini menegaskan bahwa konflik keluarga kerap menyimpan sisi yang tidak sederhana. Ada dendam lama, ada luka batin, namun juga ada nilai moral yang membuat publik terpecah dalam menilai siapa yang benar dan salah.