Video Viral Kericuhan Porseni di Konawe, Warga Kritik Camat di Depan Bupati

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Video Viral Kericuhan Porseni di Konawe, Warga Kritik Camat di Depan Bupati

Peristiwa Keributan Saat Pembukaan Porseni di Kecamatan Besulutu

Pembukaan Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) yang digelar di Kecamatan Besulutu, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, berlangsung dengan suasana yang tidak terduga. Acara yang menjadi bagian dari rangkaian perayaan HUT Ke-80 Republik Indonesia tingkat kecamatan ini justru diwarnai keributan antar warga.

Peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu, 23 Agustus 2025. Kericuhan muncul akibat ketegangan yang terjadi antara warga dan pihak terkait, khususnya Camat Besulutu serta perangkat desa kelurahan. Warga merasa tidak puas dengan kinerja kepala daerah setempat dalam membangun wilayah administrasi yang terdiri dari 13 desa dan 1 kelurahan.

Jarak dari Kecamatan Besulutu ke Kota Unaaha, ibu kota Kabupaten Konawe, sekitar 38 kilometer dan membutuhkan waktu sekitar 50 menit perjalanan darat. Meski jauh dari pusat pemerintahan, warga tetap merasa diperlakukan tidak adil.

Ketegangan tersebut muncul saat Bupati Konawe, Yusran Akbar, hadir di lapangan Kantor Kelurahan Besulutu untuk membuka acara Porseni. Salah seorang warga, IW, mengungkapkan bahwa peristiwa dimulai ketika sekelompok warga mencoba menyampaikan aspirasinya kepada Bupati. Mereka menuntut agar Camat Besulutu, Nurlela Saranani, segera dicopot karena dinilai tidak melakukan pembangunan yang signifikan di wilayah tersebut.

“Ricuh, mereka demo bu camat di depannya Bupati, yang saya dengar itu persoalan pembangunan, tidak di tahu apa yang mereka kerja, tidak ada kemajuan di Besulutu,” kata IW.

Dalam video yang diterima oleh awak media, terlihat situasi yang memanas. Ada tarik menarik antara warga dan aparat keamanan. Beberapa orang, termasuk petugas keamanan, berusaha melerai dan menenangkan kondisi. Sementara itu, Bupati Konawe Yusran Akbar dan Camat Besulutu Nurlela Saranani juga berada di tengah kerumunan tersebut.

Seorang pria yang mengenakan kemeja hitam dan kopiah hitam tampak melontarkan ucapan keras di antara kerumunan. Ia meminta agar Camat Besulutu segera diganti.

“Kami minta copot bu camat, kita sudah cukup sabar,” ujarnya.

Peristiwa ini menunjukkan betapa pentingnya partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan. Ketidakpuasan warga terhadap kinerja pejabat setempat bisa memicu konflik jika tidak segera ditangani secara tepat. Selain itu, acara seperti Porseni yang seharusnya menjadi ajang bersyukur dan mempererat persatuan justru berujung pada kekacauan.

Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan adalah:

  • Peningkatan komunikasi antara pemerintah daerah dan masyarakat.
  • Evaluasi kinerja pejabat setempat secara berkala.
  • Penyediaan saluran aspirasi yang lebih efektif dan transparan.

Peristiwa ini menjadi pelajaran penting bagi semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat, bahwa keberhasilan pembangunan tidak hanya terletak pada anggaran dan proyek, tetapi juga pada kepercayaan dan partisipasi aktif masyarakat.