20 Ribu Pasukan Indonesia: Kunci Damai di Gaza?

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Indonesia Siap Kirimkan 20.000 Personel Pasukan Perdamaian ke Palestina

Indonesia tengah mempersiapkan pengiriman sebanyak 20.000 personel pasukan perdamaian untuk ditempatkan di wilayah Palestina. Angka ini menunjukkan komitmen besar negara dalam menjaga stabilitas dan perdamaian di kawasan yang sedang menghadapi konflik berkepanjangan. Jumlah tersebut dinilai sebanding dengan jumlah personel militer aktif Israel yang bertugas di wilayah pendudukannya, meskipun pemerintah belum merinci alasan strategis di balik pemilihan angka tersebut.

Berdasarkan data dari akun Twitter yang rutin melacak aktivitas militer Israel di Palestina, Gaza War Unit Tracker, pasukan Israel terbagi menjadi dua kategori. Pertama, prajurit tempur aktif yang mencapai hampir 15.000 orang. Mereka tersebar di berbagai wilayah seperti 10.000 personel di sekitar Gaza, 2.500 di perbatasan utara, dan 2.500 di Tepi Barat. Kedua, pasukan cadangan Israel yang mencapai 26.000 orang, yang juga dikerahkan dalam operasi tempur aktif, terutama di Tepi Barat.

Pihak Israel sendiri tidak memberikan informasi spesifik tentang jumlah pasukannya di wilayah Palestina. Namun, estimasi menunjukkan bahwa jumlah personel Israel lebih tinggi dibandingkan jumlah pejuang Hamas di Gaza. Menurut laporan BBC, IDF (Pasukan Pertahanan Israel) memperkirakan jumlah pejuang Hamas sekitar 3.000 orang, sementara Hamas sendiri mengklaim memiliki 5.000 pejuang.

Pengalaman Indonesia dalam Misi Perdamaian PBB

Kesiapan Indonesia dalam mengirimkan pasukan perdamaian ke Palestina bukanlah hal baru. Sejak tahun 2006, TNI rutin mengirim Kontingen Garuda (KONGA) sebagai bagian dari Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL), yang berada di dekat perbatasan dengan Palestina. Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menyatakan bahwa partisipasi Indonesia dalam misi UNIFIL dimulai dengan pengiriman Kontingen Garuda XXIII-A ke Lebanon pada 2006. Sejak saat itu, Kontingen Garuda TNI telah membangun reputasi sebagai kontingen perdamaian yang berprestasi.

Per Agustus 2025, jumlah personel Indonesia di UNIFIL mencapai 1.256 orang, menjadi yang terbanyak di antara negara-negara lain. Personel TNI di UNIFIL terdiri dari enam satuan tugas:

  • Satgas Batalyon Mekanis (Yonmek) TNI Konga XXIII-S
  • Satgas Force Headquarters Support Unit (FHQSU) TNI Konga XXVI-Q
  • Satgas Military Police Unit (MPU) TNI Konga XXV-Q
  • Satgas Military Community Outreach Unit (MCOU) Konga XXX-O
  • Satgas Civil Military Coordination (CIMIC) TNI Konga XXXI-O
  • Satgas Tim Kesehatan TNI Konga XXIX-P Level 1+ Hospital UNIFIL TA 2025, serta personel Militer Observers/Military Staff UNIFIL

Selain di UNIFIL, Indonesia juga memiliki kontribusi signifikan dalam misi pasukan perdamaian PBB secara keseluruhan. Data per Maret 2025 menunjukkan bahwa Indonesia berada di peringkat kelima dengan total 2.747 personel. Negara dengan kontribusi terbesar adalah Nepal dengan 6.124 personel.

Kesimpulan

Dengan pengalaman luas dalam misi perdamaian PBB, Indonesia siap memainkan peran penting dalam menjaga perdamaian di kawasan yang rentan konflik. Pengiriman 20.000 personel ke Palestina menunjukkan komitmen kuat negara dalam mendukung solusi damai dan stabilitas regional. Dengan struktur organisasi yang jelas dan pengalaman yang matang, pasukan perdamaian Indonesia dapat menjadi mitra yang andal dalam upaya penyelesaian konflik di kawasan Timur Tengah.