24 Pantun Dayak dengan Makna, Referensi Kaya Wawasan, Bagikan Sekarang

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Pantun Dayak: Warisan Budaya yang Penuh Makna

Pantun bukan hanya sekadar kumpulan kata berima, tetapi juga menjadi bagian dari warisan budaya yang mengandung kearifan lokal. Bagi masyarakat Dayak, pantun sering digunakan sebagai alat komunikasi, sarana menyampaikan nasihat, hingga menciptakan suasana akrab dalam suatu pertemuan atau kehidupan sehari-hari. Selain itu, pantun Dayak juga menjadi cara untuk memperkenalkan kekayaan budaya yang patut dilestarikan.

Suku Dayak merupakan penduduk asli Kalimantan sejak zaman dahulu. Mereka terdiri dari berbagai macam budaya dan sub-suku. Secara umum, suku Dayak dibagi menjadi enam rumpun besar, yaitu Rumpun Punan, Rumpun Klemantan, Rumpun Apokayan, Rumpun Iban, Rumpun Murut, dan Rumpun Ot Danum. Persebaran mereka tidak hanya terbatas di wilayah Indonesia, tetapi juga sampai ke negara tetangga seperti Sabah dan Serawak di Malaysia.

Berikut ini adalah kumpulan pantun Dayak lengkap dengan artinya:

  1. Ojau ke sungi seomuk komah
    Mosik komah miyoh buah koko
    Ojau-ojau mogao dik bagah
    Jowi dik hant dik cantek bako.
    Artinya: Jatuh ke sungai cuci muka, habis cuci muka ambil buah cokelat, jauh-jauh mencari yang bagus, wajah yang itu yang cantik rupa.

  2. Dawen sarai mangat iluntuuh
    Sarai babasi hurung bamburep
    Nasib melai si wadah uluh
    Mangat kia si lebun arep.
    Artinya: Daun sarai enak direbus, sarai yang basi dikerumuni, nasib tinggal di tempat orang, lebih nyaman di kampung sendiri.

  3. Ije due mamilah milih
    Bua jagung sambil ihitung
    Babua isut amun mamilih
    Ela tapilah pusa huang karung.
    Artinya: Satu dua memilah-milah, buah jagung sambil dihitung, berhati-hati kalau memilih, jangan terpilih kucing di dalam karung.

  4. Gule-gule kapucuk jambu
    Ngayapn sulepe k tangah uma
    Mule-mule diri batamu
    Amelah supe batanya dama.
    Artinya: Gerak-gerak pohon jambu, menganyam sulepe ke tengah huma, mula-mula kita bertemu, janganlah malu bertanya nama.

  5. Mandui hung sungei sambil hanangoi
    Dimpah tatean payi ratipas
    Are bapander awuh te apui
    Sasuni te kun uluh amas.
    Artinya: Mandi di sungai sambil renang, menyeberang titian kaki tergelincir, banyak bicara katanya itu api, diam itu kata orang emas.

  6. Humbang bapela tali basambung
    Kambang malati hawi hiasan
    Jadi ujan hanyar manggilau payung
    Alamat jimus kasadingenan.
    Artinya: Bambu patah tali bersambung, bunga melati buat hiasan, sudah hujan baru mencari payung, alamat basah kuyup kedinginan.

  7. Tempe behas mahangat usung
    Behas inempe mahawi tepung
    Ela kilau manuk hung kampung
    Bahanteluh ije manau ji kampung.
    Artinya: Tumbuk beras memakai lesung, beras ditumbuk menjadi tepung, jangan seperti ayam di kampung, bertelur satu ribut sekampung.

  8. Kain babisa cuba imarah
    Dadai hung kandang andau jumahat
    Bauja ela cuba tangadah
    Supaya ela kana ibu kambuat.
    Artinya: Kain basah coba diperas, jemur di pagar hari jumat, meludah jangan coba tengadah, supaya jangan kena muka sendiri.

  9. Pasang pasuran buah kakapar
    Mamasang lukah si sungei barito
    Jida katawan kisah jida katawan habar
    Mudahan samandeah sehat selalu.
    Artinya: Memasang jebakan ikan, dapat ikan kakapar, memasang jebakan ikan di sungai barito, tidak tahu kisah maka tidak tahu kabar, semoga semua sehat selalu.

  10. Pun uwei iyawi nyiru
    Nyiru hati imbit kan tana
    Kueh atei jida taharu
    Awi tahi jida hasupa.
    Artinya: Rotan dijalin menjadi suatu wadah, wadah yang besar dibawa ke sawah, mana hati sudah rindu, karena sudah lama tidak ketemu.

Dengan membaca dan memahami makna dari setiap pantun Dayak, kita bisa lebih memahami nilai-nilai kehidupan, kearifan lokal, serta kekayaan budaya yang dimiliki oleh suku Dayak. Pantun-pantun ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga menjadi cerminan dari kehidupan dan pikiran masyarakat Dayak yang kaya akan makna.