Satu Minggu Jadi Menpora, Erick Thohir Belum Pilih Pelatih Timnas U-23 untuk SEA Games 2025

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Kekosongan Pelatih Timnas U-23 Indonesia Menuju SEA Games 2025

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, masih belum mengumumkan pelatih yang akan memimpin timnas U-23 Indonesia dalam ajang SEA Games 2025 di Thailand. Hal ini menjadi sorotan utama dari masyarakat sepak bola Tanah Air, karena keputusan tersebut seharusnya telah diambil beberapa waktu lalu.

Erick sebelumnya berjanji akan memberikan kejelasan mengenai siapa yang akan menjadi nakhoda Garuda Muda setelah Gerald Vanenburg. Namun, posisi pelatih tersebut kini masih dalam keadaan kosong. Alasannya adalah kegagalan yang dialami oleh Vanenburg dalam final ASEAN Cup U-23 2025 serta gagal lolos dari kualifikasi Piala Asia U-23 2026. Dengan kondisi ini, PSSI perlu segera menentukan pelatih baru untuk menjaga performa tim nasional.

Sebelumnya, Erick menyatakan bahwa rapat bersama Technical Director akan dilakukan dalam waktu dekat untuk membahas pelatih Timnas Indonesia dalam persiapan SEA Games. Technical Director yang dimaksud adalah Alexander Zwiers, yang baru saja ditunjuk pada Agustus lalu. Meskipun demikian, Erick tidak ingin terburu-buru dalam mengumumkan nama-nama kandidat pelatih. Ia menegaskan bahwa proses pencarian pelatih masih berlangsung.

Namun, satu hari setelah pernyataan itu, Erick justru diangkat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga oleh Presiden Prabowo Subianto. Dengan jabatan baru ini, Erick kini memiliki tanggung jawab yang lebih luas, yaitu menaungi seluruh cabang olahraga menuju SEA Games 2025. Meski begitu, fokus Erick tetap terbagi antara tugas sebagai Ketua Umum PSSI dan tugas barunya sebagai Menpora.

Hingga saat ini, Erick belum juga menyelesaikan tugasnya dalam menentukan pelatih timnas U-23 Indonesia. Per Selasa (23/9/2025), ia genap satu pekan menjabat kursi Menpora. Meskipun demikian, Erick tetap bertahan sebagai Ketua Umum PSSI. Ia menegaskan bahwa statusnya sebagai ketum PSSI tidak bertentangan dengan tugasnya sebagai Menpora.

“Saya menanyakan status saya ke FIFA, dan FIFA menjawab bahwa secara statuta tidak disalahkan karena memang track record saya di dunia sepak bola sudah sesuai dengan statuta,” ujar Erick kepada awak media. Ia juga menegaskan bahwa aturan FIFA memperbolehkan seseorang menjabat ketua organisasi sepak bola hingga tiga kali periode. “Jadi itu, bukannya berarti saya mempertahankan legitimasi, tidak. Kita selesaikan tugas dan kalau saya sampai 2027 hanya sekali (satu periode). Aturan FIFA boleh tiga kali,” jelasnya.

SEA Games 2025 akan digelar di Thailand pada 9 Desember mendatang. Cabang sepak bola akan dimulai lebih awal, yaitu pada 3 September. Artinya, hanya tersisa dua bulan bagi PSSI untuk menyiapkan timnas U-23 Indonesia. Dalam waktu singkat ini, PSSI harus segera menentukan pelatih baru dan mempersiapkan strategi yang tepat agar bisa mempertahankan medali emas yang diraih pada SEA Games 2023.

Dengan kondisi yang ada, banyak pihak mulai khawatir apakah PSSI mampu memenuhi target tersebut. Tidak hanya soal pelatih, namun juga soal kesiapan pemain, program latihan, dan strategi kompetitif. Semua ini akan menjadi tantangan besar bagi PSSI dalam menghadapi SEA Games 2025.