
Klasifikasi Unik
Katak daun yang indah atau splendid leaf frog memiliki klasifikasi ilmiah yang menarik. Nama ilmiahnya adalah Cruziohyla calcarifer. Hewan ini pertama kali dideskripsikan oleh George Albert Boulenger, seorang ahli zoologi asal Belgia-Inggris, pada tahun 1902. Ia termasuk dalam kelas amfibi dan merupakan bagian dari famili Hylidae, yaitu keluarga katak pohon sejati. Penelitian DNA terus dilakukan untuk memahami hubungan antar spesies. Hasilnya, ditemukan bahwa Cruziohyla calcarifer adalah spesies paling berbeda dalam kelompok Cruziohyla. Meskipun penampilannya mirip dengan Cruziohyla calcarifer, secara genetik Cruziohyla sylviae justru lebih dekat dengan Cruziohyla craspedopus.
Ciri Fisik yang Mempukau
Penampilan splendid leaf frog sangat unik dan menarik perhatian. Tubuhnya terdiri dari kombinasi warna hijau tua di bagian atas moncong, kepala, punggung, hingga tungkai kaki, serta warna kuning dan jingga. Di bagian bawah moncong, dada, perut, hingga selaput kaki, terdapat bintik-bintik berwarna putih atau biru pucat. Bagian bawah tubuhnya berwarna gelap dengan corak garis-garis hitam di setiap sisi tubuh dan paha. Corak ini berkembang menjadi pola segitiga yang khas setelah metamorfosis. Warna tubuh yang mirip daun membuat mereka mudah berkamuflase. Panjang tubuh jantan sekitar 5,1 cm hingga 8,1 cm, sedangkan betina sekitar 6,1 cm hingga 8,7 cm. Mata mereka berukuran sedang dengan pupil vertikal dan iris mata yang terdiri dari dua warna, yaitu abu-abu di tengah dan kuning di tepi.
Habitat dan Perilaku
Splendid leaf frog adalah hewan endemik yang hanya ditemukan di wilayah tertentu, seperti Amerika Tengah dan Selatan. Mereka hidup di hutan dataran rendah yang lembap, dengan ketinggian hingga 500 meter di atas permukaan laut. Mereka adalah katak arboreal yang menghabiskan sebagian besar waktunya di atas pohon, bahkan saat berkembang biak. Mereka juga hewan nokturnal, aktif di malam hari untuk menghindari pemangsa yang berburu di siang hari. Aktivitas di malam hari memungkinkan mereka berburu serangga menggunakan penglihatan tajam dan berinteraksi di waktu yang lebih tenang dan sejuk.
Reproduksi dan Perkembangbiakan
Proses reproduksi splendid leaf frog cukup unik. Katak jantan yang sedang berkembang biak memiliki kantung vokal subgularis di bawah tenggorokan. Mereka turun dari kanopi hutan untuk berkembang biak sambil membuat suara panggilan lembut bernada rendah berbunyi “whuunk” setiap 5–10 menit dari atas pohon. Mereka membentuk kelompok perkembangbiakan kecil yang terdiri hingga lima ekor katak jantan bertengger di daun atau batang pohon. Mereka berkembang biak di celah-celah atau rongga pohon tumbang berisi air. Sekumpulan telur dapat berisi sekitar 10–54 telur, namun beberapa di antaranya mungkin kosong. Kolam tersebut juga digunakan bersama larva capung yang dapat memakan kecebong. Telur-telur ini akan menetas sekitar 7–10 hari setelah diletakkan dan bermetamorfosis selama kurang lebih 6 bulan. Di Amerika Tengah, mereka dapat berkembang biak secara terus menerus sepanjang musim hujan di bulan Maret–Oktober.
Ancaman terhadap Populasi
Meskipun splendid leaf frog dapat berkembang biak secara terus menerus, populasinya sangat langka di berbagai negara. Di Ekuador, spesies ini sangat jarang dan habitatnya terancam akibat deforestasi. Di Kolombia, mereka hanya ada di beberapa lokasi, terutama di Chocó dan Valle de Cauca. Di Panama, hanya ada tiga belas spesimen yang diketahui, dua di antaranya ditemukan lebih dari 15 tahun lalu. Di Kosta Rika, hanya lima spesimen yang diketahui dan yang terakhir ditemukan pada tahun 1977. Menurunnya populasi disebabkan oleh hilangnya habitat alami akibat penebangan hutan, urbanisasi, dan kontaminasi pestisida serta polutan. Saat ini, status konservasi Cruziohyla calcarifer terdaftar sebagai “Least Concern” oleh IUCN, meski jumlah spesimen yang tercatat kurang dari 50 dalam 100 tahun terakhir. Namun, upaya perlindungan tetap diperlukan agar spesies ini dapat bertahan di habitatnya.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!