Kolaborasi Pemkot dan Pemkab Bogor untuk Meningkatkan Pelayanan Publik
Pemerintah Kota (Pemkot) dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor mengadakan rapat koordinasi dalam rangka memperkuat kolaborasi dan sinergitas pembangunan. Tujuan utamanya adalah untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat di masa depan.
Rapat ini dipimpin oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Ajat Rochmat Jatnika, bersama dengan Sekda Kota Bogor, Denny Mulyadi. Hadir dalam pertemuan tersebut juga para asisten dan kepala perangkat daerah dari Pemkot Bogor. Pertemuan ini menjadi momen penting untuk membahas berbagai isu yang berkaitan dengan kebijakan dan program pembangunan yang akan dijalankan secara bersama-sama.
Denny Mulyadi menyampaikan enam isu utama yang menjadi fokus diskusi. Isi-isinya meliputi masalah persampahan, transportasi, penataan aset, tata ruang dan tata batas, pelayanan publik, serta investasi. Ia menegaskan bahwa keenam isu ini harus segera ditindaklanjuti agar bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat.
“Kita membuat tagline Bogor Ngahiji,” ujar Denny Mulyadi saat berbicara di Pendopo Bupati Kabupaten Bogor, Komplek Pemkab Bogor, Jalan Tegar Beriman, pada Kamis (21/8/2025).
Selain itu, Denny Mulyadi juga menyampaikan bahwa acara Bogor Economic Summit (BES) yang sebelumnya sering dilaksanakan, kini sudah cukup lama tidak dilakukan oleh kedua belah pihak. Hal ini menjadi salah satu topik yang perlu diperhatikan agar dapat kembali dijalankan sebagai wadah untuk mendiskusikan berbagai isu ekonomi dan pembangunan di wilayah Bogor.
Sekda Kabupaten Bogor, Ajat Rochmat Jatnika, menegaskan bahwa pertemuan ini merupakan bentuk nyata dari kolaborasi dan sinergitas antara Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkot Bogor dan Pemkab Bogor. Menurutnya, pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari berbagai pembicaraan sebelumnya, sebagai respons cepat terhadap berbagai isu yang sedang dihadapi.
“Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari pembicaraan-pembicaraan sebelumnya sebagai respon cepat kita bersama untuk menyikapi isu yang ada,” kata Ajat Rochmat Jatnika.
Merespons paparan Denny Mulyadi, Ajat Rochmat Jatnika menyampaikan harapan agar terdapat tindak lanjut pada awal September 2025, khususnya dalam hal penandatanganan terkait aset. Ia menekankan bahwa aset menjadi kunci utama dalam proses penataan dan pengelolaan yang baik.
“Kuncinya di aset, dimatangkan dan untuk yang lain sesuai dengan tupoksi, sehingga awal September nanti kita sudah memiliki warna masing-masing yang cukup kuat. Kita harus perlihatkan kita solid, kita ngahiji karena punya pikiran yang sama,” ujarnya.
Beberapa Poin Utama yang Diangkat dalam Rakor
- Persampahan: Perlu adanya kebijakan dan strategi yang lebih efektif dalam pengelolaan sampah.
- Transportasi: Penyediaan sistem transportasi yang ramah lingkungan dan efisien.
- Penataan Aset: Pengelolaan aset daerah yang transparan dan akuntabel.
- Tata Ruang dan Batas Wilayah: Pembentukan aturan yang jelas tentang tata ruang dan batas wilayah.
- Pelayanan Publik: Peningkatan kualitas layanan yang diberikan kepada masyarakat.
- Investasi: Pemenuhan kondisi yang mendukung pengembangan investasi di wilayah Bogor.
Dengan adanya pertemuan ini, diharapkan tercipta kerja sama yang lebih baik antara Pemkot dan Pemkab Bogor dalam menjalankan berbagai program pembangunan. Hal ini akan berdampak positif pada kesejahteraan masyarakat dan kemajuan wilayah Bogor secara keseluruhan.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!