Ajarkan Muda Paham Investasi, 250 Mahasiswa Hadiri Forum Like It di Pontianak

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Ajarkan Muda Paham Investasi, 250 Mahasiswa Hadiri Forum Like It di Pontianak

Kegiatan Literasi Keuangan Membekali Generasi Muda dengan Ilmu Investasi

Pada hari Kamis, 2 Oktober 2025, sebanyak 250 mahasiswa dari 12 perguruan tinggi di Pontianak mengikuti kegiatan Literasi Keuangan Indonesia Terdepan (Like It) yang diselenggarakan di Gedung Konferensi Ruang Teater Universitas Tanjungpura (Untan). Kegiatan ini mengusung tema Generasi Muda Paham Investasi: Pilar Ekonomi Masa Depan, dan menarik perhatian banyak kalangan muda.

Salah satu narasumber utama dalam acara ini adalah Albertus Axel, seorang Financial Planner sekaligus TikTokers. Ia memberikan informasi dan tips investasi yang sangat relevan bagi generasi muda, khususnya mereka yang berusia 20-an tahun. Axel menyampaikan materi dengan gaya yang dekat dengan dunia anak muda, sehingga membuat peserta lebih mudah memahami konsep-konsep investasi.

Like It merupakan hasil kolaborasi antara beberapa lembaga ternama, seperti Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Kehadiran para lembaga ini menunjukkan komitmen bersama untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap literasi keuangan.

Oktaviani, salah satu peserta dari Universitas Tanjungpura, mengungkapkan rasa antusiasnya terhadap acara ini. Menurutnya, banyak anak muda masih bingung bagaimana memulai investasi yang benar. Dengan Like It, ia jadi lebih paham bahwa investasi bukan hanya sekadar menabung, tetapi juga membutuhkan perencanaan yang matang.

Andi, seorang mahasiswa dari IAIN, juga merasa terbuka wawasannya setelah mengikuti acara ini. Ia mengatakan bahwa sebelumnya ia mengira investasi hanya untuk orang yang sudah mapan. Namun, melalui Like It, ia mengetahui bahwa investasi bisa dimulai dari hal-hal kecil, bahkan menggunakan aplikasi keuangan yang tersedia saat ini.

Direktur Pengembangan Pasar Keuangan Bank Indonesia, Arief Rachman, menyampaikan data bahwa jumlah investor pasar modal Indonesia pada Agustus 2025 mencapai 18 juta investor. Sebanyak 80 persen dari jumlah tersebut adalah generasi muda. Arief menilai bahwa kesadaran generasi muda akan pentingnya investasi semakin meningkat. Namun, ia menekankan bahwa kesadaran itu harus dibarengi dengan pemahaman yang tepat agar tidak terjadi kesalahan dalam pengelolaan keuangan.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat, Doni Septadijaya, menekankan bahwa literasi keuangan tidak hanya berkaitan dengan investasi, tetapi juga tentang perilaku bijak dalam mengelola keuangan, terutama di era digital. Ia mengingatkan anak muda untuk waspada terhadap pinjaman online (pinjol) ilegal maupun judi online (judol).

Doni juga menjelaskan bahwa permintaan SLIK online saat ini cukup tinggi karena menjadi syarat dalam banyak hal, termasuk dalam proses rekrutmen kerja. Penggunaan paylater yang tidak bijak dapat memengaruhi kualitas SLIK seseorang, sehingga anak muda perlu cerdas dalam menggunakan layanan keuangan digital.

Albertus Axel memberikan nasihat kepada para mahasiswa untuk mulai disiplin dalam mencatat pengeluaran bulanan. Ia menekankan bahwa dari catatan pengeluaran, kita bisa melihat perilaku spending kita. Banyak yang tidak sadar telah menghabiskan uang hanya untuk jajan atau belanja online, bahkan hingga Rp12 juta sebulan tanpa disadari.

Axel juga menekankan bahwa sebelum mulai berinvestasi, generasi muda perlu menentukan tujuan finansial terlebih dahulu. Misalnya, ada yang ingin menabung untuk melanjutkan S2. Tujuan tersebut akan menentukan instrumen investasi yang tepat. Selain itu, perhatikan juga masalah likuiditas dan kondisi keuangan saat ini.

Sebagai contoh, Axel menyebut bahwa investasi logam mulia tetap relevan meskipun sering dianggap kuno. Logam mulia bisa menjadi pilihan bagi yang ingin aman dan stabil. Untuk yang memiliki profil risiko moderat, saham-saham blue chip bisa menjadi alternatif.

Irfani Hendri, Wakil Rektor Untan Pontianak, sangat mengapresiasi kegiatan Like It. Menurutnya, kolaborasi antara Kemenkeu, BI, OJK, dan LPS memberikan banyak pengetahuan bagi mahasiswa, sehingga bisa menjadi bekal mereka dalam memulai investasi sejak dini dan memilih instrumen investasi yang tepat.