Akhir dari tempat tinggal mahasiswa! Sepertiga dari mereka yang pergi ke universitas sekarang tingga

• Apakah kamu mengumpulkan hasil A-levelmu minggu ini? Klik di sini untuk panduan Mail tentang cara mengakses Clearing

Hampir sepertiga mahasiswa universitas sekarang tinggal di rumah sementara belajar karena banyak yang tidak mampu membayar sewa, menurut data terbaru.

Angka dari badan penerimaan Ucas menunjukkan 30 persen dari calon siswa berusia 18 tahun yang mendaftar untuk tahun akademik 2024/25 mengatakan mereka akan tinggal di rumah daripada di asrama mahasiswa.

Ini dibandingkan hanya 14 persen pada tahun 2007, dan 21 persen pada tahun 2015.

Perubahan ini kemungkinan disebabkan oleh peningkatan yang tajambiaya hidupdan ekspansi siswa dari keluarga yang kurang mampu yang pergi ke universitas.

Sewa di beberapa kota universitas dapat mencapai hingga £1.000 per bulan, dan banyak keluarga tidak mampu membantu secara finansial.

Seorang mahasiswa biasanya meninggalkan universitas dengan utang sebesar £53.000, termasuk pinjaman biaya kuliah dan pemeliharaan.

Jo Saxton, kepala eksekutif Ucas, mengatakan biaya tinggi untuk belajar jauh dari rumah bisa menghentikan pemuda-pemuda memilih kursus terbaik bagi mereka.

Dia mengatakan kepadaHari Minggu Times: "Jika siswa memilih untuk tinggal di rumah selama studinya karena itu adalah jalur atau institusi terbaik bagi mereka, atau karena tanggung jawab perawatan atau keluarga, tentu saja itu adalah hal yang benar, tetapi lebih banyak yang perlu dilakukan untuk memastikan biaya hidup tidak menjadi batasan ambisi generasi muda."

Data terpisah menunjukkan variasi besar antara universitas.

Universitas Glasgow Caledonian memiliki tingkat terbesar mahasiswa yang tinggal di rumah sendiri di Inggris, mencakup 45 persen dari jumlah penerimaan mereka, menurut Ucas.

Dibandingkan, 1 persen tinggal di rumah sementara mereka belajar di Oxford dan Cambridge, yang terkenal menyediakan tiga kali makan sehari dan pembersihan kamar di perguruan tinggi.

Ben Jordan, direktur strategi di Ucas, mengatakan: "Jika Anda berkendara di sepanjang jalan raya mana pun pada bulan September, Anda akan melihat mobil demi mobil penuh dengan selimut, panci dan wajan, serta pakaian saat para mahasiswa baru pergi ke universitas."

Namun, pandangan stereotip tentang perjalanan literal menuju pendidikan tinggi bukanlah situasi yang berlaku bagi semua orang, dan jumlah mahasiswa yang tinggal di rumah selama studi mereka jauh lebih banyak daripada yang Anda kira.

Pada 1984-85, hanya sekitar 8 persen calon mahasiswa tingkat pertama yang tinggal di rumah, menurut laporan yang diterbitkan pada tahun 2020 oleh Dewan Pendanaan Pendidikan Tinggi Inggris yang kini tidak beroperasi.

Proporsi siswa yang tinggal di rumah mulai meningkat pada tahun 1990-an, yang sejalan dengan pengenalan biaya kuliah pada tahun 1998.

Biaya sekarang sebesar £9.250 per tahun, akan meningkat menjadi £9.535 bulan depan.

Laporan dari Institute Kebijakan Pendidikan Tinggi tahun lalu menemukan bahwa pinjaman siswa untuk pemeliharaan maksimum sebesar £13.348, yang hanya diberikan kepada keluarga berpenghasilan rendah, kini lebih kecil daripada sewa siswa rata-rata tahunan di London sebesar £13.595.

Bertolak belakang dengan penginapan mahasiswa yang kuno dengan kamar mandi dan toilet bersama, blok penginapan mahasiswa sekarang dijalankan oleh perusahaan swasta dan sering kali ditujukan untuk pasar kelas atas.

Bagi mereka yang memiliki anggaran terbatas, tinggal bersama orang tua yang dapat membantu dengan makanan dan mencuci pakaian adalah alternatif yang menarik.