Aksara Pangan: Program Bank Makanan Kurangi Pemborosan

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Aksara Pangan: Program Bank Makanan Kurangi Pemborosan

Upaya Mengurangi Pemborosan Makanan di Kota Medan

Yayasan Aksata Pangan terus berupaya untuk mengurangi pemborosan makanan di kota Medan. Inisiatif ini dilakukan dengan mendirikan bank makanan yang beroperasi secara nirlaba, serta bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan kebutuhan pangan masyarakat terpenuhi.

Kehadiran Yayasan Aksata Pangan Indonesia dinilai sebagai jembatan kebaikan yang menghubungkan kelompok yang memiliki surplus pangan dengan masyarakat yang membutuhkan. Hal ini disampaikan oleh Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, saat menerima kunjungan dan diskusi bersama pengurus Aksata Pangan Indonesia di Rumah Dinas Wali Kota, pada malam hari Kamis (25/9/2025).

Pertemuan tersebut berlangsung hangat dan dihadiri oleh berbagai jajaran Pemko Medan, seperti Kepala Bappeda Ferry Ichsan, Plt Kadis Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Ahmad Untung Lubis, hingga Kadis Lingkungan Hidup Melvi Marlabayana. Sementara itu, pihak Aksata yang hadir antara lain Chief Development & Partnership Officer Alam Nuari, Chief Communication and Community Engagement Officer Karina Nursyafira Alihta, Chief Operating Officer Indah Syahfitri, serta Social Media & Graphic Designer Zsazsa Ariza.

Dalam pertemuan tersebut, Alam menjelaskan bahwa Aksata merupakan salah satu bank makanan di Medan yang beroperasi secara nirlaba. Mereka menerima dukungan operasional dari Global Food Bank Network, sebuah lembaga donor internasional yang bermarkas di Amerika Serikat. Sumber pangan yang dikumpulkan berasal dari berbagai sektor, seperti hotel, restoran, pabrik roti, hingga industri manufaktur. Makanan tersebut kemudian didistribusikan ke panti asuhan, komunitas, dan masyarakat yang membutuhkan.

“Yang kami kumpulkan ini sederhana, seperti roti, kue, lauk, atau nasi yang masih layak konsumsi. Tapi bagi mereka yang menerima, itu bisa menjadi rezeki berharga,” ujar Alam.

Rico Waas menyambut baik inisiatif tersebut dan menyatakan siap mempertemukan Aksata dengan pihak hotel serta restoran di Medan agar jaringan distribusi pangan semakin luas. Ia juga menekankan pentingnya pengendalian mutu agar makanan yang disalurkan tetap aman dan layak konsumsi.

Meski sudah berjalan, Alam mengakui bahwa jumlah makanan yang berhasil dikumpulkan masih belum sebanding dengan kebutuhan di lapangan. “Masih kurang, masih butuh bantuan lagi,” ujarnya.

Keterbatasan ini justru menjadi motivasi bagi Aksata untuk memperluas jangkauan. Dengan dukungan Pemko Medan, mereka berharap semakin banyak pihak yang tergerak untuk berbagi.

Bagi sebagian orang, sepotong roti berlebih mungkin tidak berarti banyak. Namun bagi anak panti asuhan atau keluarga yang sedang kesulitan, itu bisa menjadi santapan penuh makna. Kehadiran Aksata Pangan dan dukungan pemerintah daerah diharapkan mampu menumbuhkan budaya berbagi, sekaligus mengurangi pemborosan makanan di Kota Medan.

Berbagai Sektor Bekerja Sama dalam Mendukung Aksata Pangan

Beberapa sektor telah berkontribusi dalam mendukung keberadaan Aksata Pangan. Di antaranya adalah:

  • Hotel dan Restoran: Menyumbangkan makanan yang masih layak konsumsi, seperti roti, kue, atau lauk.
  • Pabrik Roti dan Industri Manufaktur: Memberikan sumber pangan yang bisa digunakan untuk kebutuhan masyarakat.
  • Lembaga Donor Internasional: Seperti Global Food Bank Network, memberikan dukungan operasional untuk menjalankan kegiatan bank makanan.

Keuntungan dari Kegiatan Aksata Pangan

Adanya kegiatan Aksata Pangan memberikan beberapa manfaat, antara lain:

  • Mengurangi Pemborosan Makanan: Dengan mendistribusikan makanan yang masih layak konsumsi kepada masyarakat yang membutuhkan.
  • Meningkatkan Kesadaran Masyarakat: Mendorong masyarakat untuk lebih peduli terhadap kebutuhan pangan sesama.
  • Membantu Kelompok Rentan: Memberikan bantuan pangan kepada panti asuhan, komunitas, dan masyarakat yang sedang kesulitan.

Tantangan yang Dihadapi

Meskipun telah berjalan, Aksata Pangan masih menghadapi beberapa tantangan, seperti:

  • Kurangnya Jumlah Makanan yang Terkumpul: Masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat yang membutuhkan.
  • Keterbatasan Sumber Daya: Membutuhkan dukungan lebih besar dari berbagai pihak untuk memperluas jangkauan distribusi.
  • Perlu Penyuluhan dan Edukasi: Agar masyarakat lebih sadar akan pentingnya berbagi dan mengurangi pemborosan makanan.

Langkah yang Dilakukan untuk Meningkatkan Partisipasi

Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dan pihak-pihak terkait, Aksata Pangan melakukan beberapa langkah, antara lain:

  • Membangun Kerja Sama dengan Hotel dan Restoran: Memastikan pasokan makanan berlebih dapat dialirkan ke wilayah-wilayah yang membutuhkan.
  • Mengajak Partisipasi Komunitas Lokal: Mendorong masyarakat setempat untuk ikut serta dalam kegiatan penyaluran bantuan pangan.
  • Menyediakan Program Pendukung: Seperti pelatihan pengelolaan makanan dan pendidikan tentang pentingnya mengurangi pemborosan.

Dengan dukungan pemerintah dan partisipasi masyarakat, Aksata Pangan diharapkan dapat terus berkembang dan menciptakan dampak positif bagi kehidupan masyarakat Medan.