Asing Tetap Beli Saham RI Meski IHSG Naik, Ini Arahnya Akhir Tahun

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Kinerja Pasar Saham Indonesia di Akhir Kuartal III/2025

Pasar saham Indonesia menunjukkan kinerja yang sangat baik hingga akhir kuartal III/2025. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan kenaikan signifikan, dengan penutupan pada level 8.061,06 pada perdagangan Selasa (29/9/2025). Pencapaian ini mengangkat IHSG sebesar 16,36% dalam tiga bulan terakhir. Bahkan, indeks sempat memecahkan rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) pada 24 September 2025 di level 8.126,55. Dengan kenaikan tersebut, kapitalisasi pasar juga meningkat menjadi Rp14.995 triliun.

Meski demikian, tren positif ini belum mampu menarik arus dana asing ke pasar modal Indonesia. Pada penutupan kuartal III/2025, pasar saham mencatatkan penjualan bersih (net sell) investor asing sebesar Rp1,7 triliun. Secara kumulatif, tercatat net sell sebesar Rp1,25 triliun dalam tiga bulan terakhir dan totalnya mencapai Rp54,74 triliun sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd) sejak awal 2025.

Penyebab Aliran Dana Asing yang Masih Tertahan

Menurut pengamat Pasar Modal Indonesia, Reydi Octa, peluang masuknya kembali dana asing pada kuartal IV/2025 masih terbatas. Investor global cenderung bersikap menunggu (wait and see) terhadap pergerakan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS yang terus meningkat.

“Peluang inflow asing akan tertahan karena investor asing mempertimbangkan untuk wait and see mengenai pergerakan arah yield treasury di AS yang cenderung naik, karena aliran dana akan berpotensi masuk ke AS dengan yield lebih menarik,” ujarnya.

Namun, stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diperkirakan dapat menjadi faktor pendorong masuknya kembali aliran dana asing.

Faktor-Faktor Pendukung Arus Modal Masuk

Senior Market Chartist dari Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, menambahkan bahwa sejumlah sentimen positif berpotensi mendukung arus modal masuk pada kuartal IV/2025. Di antaranya adalah strategi window dressing dan fenomena Santa Claus rally.

“Untuk kuartal IV/2025 kuncinya ada di dinamika window dressing hingga Santa Claus rally effect,” ujarnya.

Window dressing merupakan strategi manajer investasi untuk mempercantik kinerja portofolio sebelum dilaporkan kepada investor. Sementara Santa Claus rally merujuk pada tren kenaikan harga saham yang lazim terjadi pada pekan terakhir Desember.

Nafan menambahkan, pembagian dividen interim oleh sejumlah emiten dengan likuiditas tinggi menjelang akhir tahun juga dapat menjadi daya tarik bagi investor asing.

Perhatian terhadap Kebijakan The Fed dan Dinamika Politik AS

Head of Research dari Kiwoom Sekuritas, Liza Camelia Suryanata, mengingatkan bahwa arah kebijakan suku bunga Federal Reserve (The Fed) dan dinamika politik di Amerika Serikat akan tetap menjadi faktor penting yang memengaruhi arus modal global.

Menurutnya, pelaku pasar perlu mencermati sisa siklus pemangkasan suku bunga The Fed serta potensi penutupan sementara (shutdown) pemerintahan AS.

Melansir Bloomberg, sejumlah layanan pemerintahan AS terancam berhenti jika Kongres gagal mencapai kesepakatan anggaran hingga Selasa (30/9/2025) waktu setempat. Kondisi tersebut akan membuat pegawai non-esensial dirumahkan, dan data ekonomi penting tertunda perilisannya.

“Shutdown ini bisa menunda pengumuman data ketenagakerjaan AS, jadi Federal Reserve akan bingung untuk menentukan kebijakan suku bunga pada FOMC Oktober,” ujar Liza.

Kombinasi Faktor Global dan Domestik

Dengan berbagai dinamika eksternal tersebut, arah pergerakan dana asing di pasar saham Indonesia menjelang akhir tahun masih akan ditentukan oleh kombinasi faktor global dan domestik, meskipun fundamental pasar dalam negeri menunjukkan sinyal penguatan.