Seorang Petugas PPSU dengan Bakat Seni yang Tak Pernah Padam
Aziz Subekti (51), seorang petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) di Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan, memiliki keinginan kuat untuk menyalurkan bakat seninya melalui ajang resmi. Meski kini ia lebih dikenal sebagai pekerja harian, Aziz tetap mempertahankan hasratnya dalam dunia seni.
“Kalau ada lomba, saya pasti ingin ikut. Dulu pernah ada lomba di Polda, tapi tidak sempat mendaftar karena terlambat melihat pengumumannya,” ujarnya saat berbicara pada Selasa.
Sejak bekerja sebagai PPSU sejak 2018, Aziz merasa jauh dari suasana kompetisi seni. Namun, sejak kecil ia sudah terbiasa mengikuti berbagai lomba, mulai dari menggambar hingga patung pasir di tingkat daerah.
“Dari SD saya sering mengikuti lomba antar kabupaten. Saya pernah juara patung pasir di kabupaten dan juara tiga di Sidoarjo. Lalu, saya juga pernah juara dalam lomba lukis di Surabaya dan Sidoarjo,” kenang Aziz.
Bakat Seni yang Tumbuh dari Lingkungan Keluarga
Bakat melukis Aziz tidak muncul tiba-tiba. Ia tumbuh dalam lingkungan keluarga yang memiliki latar belakang seniman. Ayahnya dikenal memiliki bakat seni rupa, sementara ibunya aktif dalam seni karawitan. Lingkungan ini membuatnya terbiasa mengekspresikan diri lewat seni sejak dini.
Pendidikan formal Aziz juga sejalan dengan dunia seni. Ia pernah menempuh pendidikan seni rupa di Surabaya dan mendirikan galeri bernama Asima bersama teman-temannya. Galeri ini rutin menggelar pameran yang membentuk kariernya sebagai pelukis realis.
“Saya kebetulan berasal dari latar belakang seni rupa. Di seni rupa itu ada pamer-pameran, dan saya sering mengikuti pameran tersebut,” tutur Aziz.
Pengalaman Internasional dan Karier Seni yang Mengubah Hidup
Aziz juga pernah merasakan apresiasi atas karyanya dari seorang pengusaha asal Jerman yang membawanya ke Bali untuk bekerja di sebuah hotel. Dari sana, ia menjajaki dunia pelukis lepas sebelum akhirnya menetap di Jakarta.
Meskipun kini identik dengan seragam oranye PPSU, Aziz tetap diberi kesempatan menyalurkan bakatnya melalui mural di area publik Setiabudi. Namun, ia ingin lebih dari sekadar mural. Ia berharap bisa kembali berkompetisi di ajang seni resmi dan membuktikan bahwa petugas PPSU pun bisa berprestasi.
“Alhamdulillah, bangga juga. Bisa dilihat masyarakat luas ya. Jadi PPSU itu nggak cuma nyapu saja, tapi bisa menonjolkan skill lain,” pungkasnya.
Keinginan untuk Menjadi Contoh yang Inspiratif
Aziz berharap keinginannya ini bisa menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama bagi para petugas PPSU yang juga memiliki potensi di bidang seni. Ia percaya bahwa setiap orang memiliki talenta yang bisa dikembangkan, bahkan jika pekerjaan sehari-hari mereka tampak biasa saja.
Ia juga berharap adanya dukungan dari pihak terkait agar bisa lebih mudah mengikuti kompetisi seni resmi. Dengan begitu, ia bisa menunjukkan bahwa seni bukan hanya milik kalangan tertentu, tetapi bisa dinikmati oleh siapa pun, termasuk para petugas pelayanan publik.
Dalam hidupnya, Aziz terus berusaha menyeimbangkan antara tanggung jawab sebagai PPSU dan passion seninya. Ia yakin bahwa keinginan untuk berkarya tidak pernah padam, meski harus bekerja keras di tengah kesibukan sehari-hari.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!